Solana Merosot Tajam, Kripto Lain Mulai Goyang

marketeers article
Ilustrasi kripto Solana (SOL). (Dok. Solana)

Buat Anda yang ingin berinvestasi kripto dan ingin bermain kripto Solana, perlu tahu bahwa nilainya sedang merosot tajam sebesar 10,36% pada Rabu (28/12/2022). Sepanjang tahun 2022, kripto yang pernah dieluh-eluhkan oleh pendiri FTX Samuel Bankman-Fried tersebut sudah anjlok bahkan mencapai 94,2%.

Dikutip dari Reuters, runtuhnya FTX ini membuat banyak kripto yang lainnya menjadi goyang, sampai-sampai likuiditas perusahaan kripto pun ikut terganggu. Adapun token yang memiliki kode SOL tersebut berdiri di belakang Solana Blockchain yang mendukung smart contracrs sampai token-token yang tidak bisa ditukarkan, dan token tersebut juga menjadi pesaing dari ethereum.

Berdasarkan data CoinMarketCap, harga kripto SOL saat ini ada di angka US$ 9,80, menurun 11% jika dibandingkan dengan hari sebelumnya (27/12/2022).

Perlu diketahui, harga kripto SOL sebenarnya pada awal bulan Desember 2022 masih berada pada green zone. Namun, pada pertengahan Desember harga kripto SOL merosot secara terus menerus. Hal tersebut diyakini karena kasus Bankman-Fried yang turut menyeret Solana.

BACA JUGA: Gandeng Solana, Blokchain Velas Dukung EVM untuk Perluas Kemampuan

Di sisi lain, volume transaksi perdagangan SOL tercatat US$ 483,35 juta atau naik 125,14%. Kemudian kapitalisasi pasar US$ 3,59 miliar atau turun 11,02%. Sebab itu, Bankman-Fried diperkirakan akan melakukan pembelaan pada minggu depan atas tuduhan penipuan investor.

Seperti diketahui, Bankman-Fried disebut menggelapkan dana hingga miliaran US$ di FTX. Adapun FTX dan Alameda yang juga perusahaannya memiiki banyak token Solana di neraca keuangan mereka.

Sedangkan Solana tidak memiliki hubungan langsung dengan FTX dan eksposur mereka pun terbatas. Akan tetapi, masalah yang dialami Bankman-Fried justru menjadi masalah besar bagi Solana.

Melihat rekam jejaknya, Solana adalah proyek sumber terbuka yang sangat fungsional dengan teknologi blockchain tanpa izin untuk menyediakan solusi keuangan terdesentralisasi (DeFi). Sementara ide dan pengerjaan awal proyek ini dimulai pada tahun 2017, SOL sendiri secara resmi diluncurkan pada Maret 2020 oleh Solana Foundation yang berkantor pusat di Jenewa, Swiss.

BACA JUGA: Instagram Rilis NFT, Indodax: Iklim NFT Akan Bangkit

Protokol SOL dirancang untuk memfasilitasi pembuatan aplikasi terdesentralisasi (DApp). Hal ini bertujuan untuk meningkatkan skalabilitas dengan memperkenalkan konsensus proof-of-history (PoH) yang dikombinasikan dengan konsensus proof-of-stake (PoS) yang mendasari blockchain.

Bermodel konsensus hibrida yang inovatif, SOL menikmati minat dari pedagang kecil dan pedagang institusional. Fokus yang signifikan dari Solana Foundation adalah membuat keuangan terdesentralisasi dapat diakses dalam skala yang lebih besar.

Related