Berdasarkan data yang dikumpulkan Nikkei, Gojek mengantongi jumlah pengguna aktif bulanan paling banyak dibandingkan aplikasi on-demand lainnya di Indonesia. Pengguna Gojek nyatanya tidak hanya menggunakan aplikasi untuk kepentingan berkendara saja. Tetapi, juga termasuk layanan kebutuhan sehari-hari lainnya, contohnya Go-Food dan Go-Life.
Memahami bahwa platform mereka tak lagi fokus pada satu layanan. Gojek melakukan rebranding dengan meluncurkan logo baru yang disebut Solv. Masih dengan warna hijau yang khas. Saat ini, logo baru Gojek tampak lebih ringkas dengan lingkaran kecil yang diliputi lingkaran lain yang tidak penuh.
“Logo ini melambangkan alasan utama hadirnya Gojek, yaitu memecahkan masalah melalui teknologi. Logo ini mengisyaratkan satu tombol untuk semua. Selain itu, Solv juga mewakili ekosistem Gojek,” ujar Nadiem Makarim, Founder dan CEO Gojek Grup.
Per Juni 2019, aplikasi Gojek telah diunduh lebih dari 155 juta pengguna. Mereka telah diperkuat sekitar dua juta pengemudi, 400 ribu mitra merchant, dan 60 ribu penyedia layanan di asia tenggara. Di Indonesia sendiri, Gojek diketahui membantu meningkatkan ekonomi. Hal tersebut berdasarkan hasil survei “Dampak Gojek terhadap Perekonomian Indonesia di tahun 2018” oleh Lembaga Demografi FEB UI.
Dengan banyaknya pertumbuhan user Gojek, perusahaan meyakini para driver serta mitra Gojek juga akan ikut meningkat. Perkembangan tersebut juga dapat menarik banyak orang untuk melahirkan UKM-UKM baru. Sehingga nantinya, perekonomian negara juga ikut terus berkembang karena peningkatan kesejahteraan penduduknya.
Editor: Sigit Kurniawan