Sosialisasi Positioning Tak Harus Berkoar-koar, Begini Caranya

marketeers article
Ilustrasi sosialisasi positioning. (FOTO: 123rf)

Sosialisasi positioning produk kepada pelanggan dinilai penting bagi pengusaha. Pasalnya, fokus utama positioning adalah bagaimana memosisikan diri di benak pelanggan. 

Harapannya, hal itu bisa menarik perhatian pelanggan untuk mencari informasi lebih jauh, atau bahkan memutuskan untuk menggunakan penawaran yang dimiliki. Dengan demikian, idealnya tidak hanya dilakukan, tapi positioning juga harus secara aktif disosialisasikan. 

Sosialisasi tidak harus menggunakan media promosi, memasang spanduk, atau membuat slogan. Sosialisasi bisa dilakukan dengan berbagai cara lain. 

BACA JUGA: Personal Income adalah: Personal vs Disposable Income

Bisa secara lisan atau langsung tercermin pada kegiatan operasional. Misal, Anda mengambil positioning “pelayanan cepat”. 

Hal itu bisa dilakukan dengan pelayanan yang benar-benar cepat. Tak perlu waktu lama, pelanggan pun akan menyadarinya.

Dengan begitu, sosialisasi positioning tidak harus selalu dengan berkoar-koar, tapi bisa dengan cara lain. Mengutip isi buku “9 Jurus Jitu Pemasaran UKM WOW!”, positioning nyatanya tidak hanya ditujukan kepada pelanggan. 

BACA JUGA: Akuisisi: Pemahaman dan Alasan di Balik Langkah Ini

Positioning juga perlu dipahami benar oleh karyawan atau siapa pun yang membantu menjalankan usaha Anda. Jangan sampai perilaku karyawan malah berseberangan dengan positioning yang ditetapkan.

Anda tidak hanya mensosialisasikan kepada pihak luar, tapi juga kepada tenaga-tenaga yang membantu. Dengan begitu, Anda bisa mewujudkan positioning dengan tepat.

Pada titik ini, Anda sekaligus memilah-milah pelanggan sesuai segmennya. Kemudian, menentukan target pasar yang paling sesuai dan bisa mendorong usaha menjadi lebih berkembang. Lalu, menentukan jati diri yang sesuai dengan kemampuan diri dan peluang besar.

Makin baik positioning Anda, kian mudah dibedakan dari pesaing dan memberikan kesan kepada pelanggan. Ini berlaku pada apa pun dan bidang usaha yang Anda tekuni. 

Hal itu bisa diterapkan pada usaha yang berfokus menawarkan jasa, menjual produk, atau bahkan diri Anda sendiri.

Editor: Ranto Rajagukguk

Related