Sphere, Alat Pengetahuan Berbasis AI dari Meta Guna Cek Akurasi Data

marketeers article
Meta Logo (Foto: unsplash.com)

Dalam perkembangan terbarunya untuk memerangi berita palsu, Meta secara resmi mengumumkan alat barunya yang disebut Sphere. Menerapkan teknologi artificial intelligence (AI), Sphere dirancang dengan memanfaatkan repositori informasi yang luas di web terbuka untuk menyediakan basis pengetahuan bagi AI dan sistem lain untuk bekerja. 

Target pengguna pertama Sphere adalah Wikipedia yang berguna untuk memindai entri secara otomatis dan mengidentifikasi kekuatan relevasi dari kutipan dalam entrinya. Tim peneliti data telah memiliki Sphere open source, yang saat ini didasarkan pada 134 juta halaman web publik.

Ide di balik penggunaan Sphere untuk Wikipedia sebenarnya sangat sederhana, yakni karena Ensiklopedia online yang memiliki 6,5 juta entri dan rata-rata melihat sekitar 17.000 artikel ditambahkan setiap bulan. Konsep wiki tersebut secara efektif dapat menambahkan dan mengedit konten adalah crowdsourced, dan sementara ada tim editor yang ditugaskan untuk mengawasi itu.

Meta percaya bahwa basis pengetahuan white box yang diwakili oleh Sphere memiliki lebih banyak data secara signifikan, termasuk implikasi lebih banyak sumber yang cocok untuk verifikasi, daripada sumber pengetahuan black box biasa di luar sana yang didasarkan pada temuan dari, misalnya, mesin pencari berpemilik. 

“Karena Sphere dapat mengakses jauh lebih banyak informasi publik daripada model standar saat ini, Sphere dapat memberikan informasi berguna yang tidak dapat mereka peroleh,” tulis Meta yang dikutip dari TechCrunch.

Sebanyak 134 juta dokumen yang telah digunakan Meta untuk menyatukan dan melatih Sphere dibagi menjadi 906 juta bagian masing-masing 100 token. Dengan membuka sumber alat ini, Meta berargumen model pelatihan dan pekerjaan berbasis AI sedikit lebih baik. Meskipun demikian, perusahaan mengakui bahwa dasar-dasar pengetahuan berpotensi goyah, terutama di masa-masa awal ini. 

Sphere difokuskan untuk dilatih menjadi model guna menilai kualitas dokumen yang diambil, mendeteksi potensi kontradiksi, memprioritaskan sumber yang lebih dapat dipercaya. Meta telah mongonfirmasi bahwa Sphere tidak akan digunakan pada platformnya sendiri seperti Facebopk, Instagram dan Messenger. Nantinya Sphere memiliki alat terpisah untuk mengelola kontennya yang kemudian dimoderasi.

Dengan ukuran Wikipedia yang dibilang melebihi apa yang dapat diperiksa oleh tim manusia untuk akurasinya, Sphere berperan penting dalam memindai ratusan ribu kutipan secara otomatis. 

“Pada akhirnya, tujuan kami adalah membangun platform untuk membantu editor Wikipedia secara sistematis menemukan masalah kutipan dan dengan cepat memperbaiki kutipan atau memperbaiki konten artikel terkait dalam skala besar,” tutur perusahaan.

Editor: Ranto Rajagukguk

Related