Spider-Man: No Way Home Mampu Hasilkan US$ 1,69 Miliar

marketeers article
MANHATTAN NOVEMBER 25 : Spider Man character balloon passing Times Square at the Macys Thanksgiving Day Parade November 25, 2010 in Manhattan.

Satu bulan film terbaru Spider-Man: No Way Home diluncurkan mampu menghasilkan pendapatan sebesar US$ 1,69 miliar atau setara Rp 24,2 triliun (kurs Rp 14.360 per US$) di seluruh dunia. Hingga pertengahan Januari 2022, pendapatan film tersebut mengalahkan Jurassic World yang mampu meraih pendapatan US$ 1,67 miliar dan The Lion King dengan pendapatan US$ 1,66 miliar.

Dalam sebuah laporan yang dipublikasikan Reuters, dalam enam pekan peluncurannya, Spider-Man: No Way Home kembali naik ke slot pertama di Amerika Utara dengan tambahan pendapatan US$ 114,1 juta sejak tanggal 21 hingga 23 Januari 2022. Selain itu, ada juga tambahan pendapatan dari luar negeri sebesar US$ 27,7 juta.

Film yang dibintangi oleh Tom Holland sebagai web-slinger lingkungan Marvel di awal peluncurannya mampu menghasilkan US$ 721 juta di box office Amerika Serikat (AS) dan US$ 970,1 juta secara internasional. Dalam laporan itu, disebutkan di luar AS, No Way Home menempati peringkat sebagai film terbesar keempat yang pernah ada. Petualangan terbaru Spidey telah dilakukan dengan sangat baik di Inggris dan Belanda dengan mengumpulkan US$ 116 juta hingga saat ini.

“Wilayah berpenghasilan tertinggi lainnya termasuk Meksiko dengan US$ 73,4 juta, Korea Selatan dengan US$ 60,6 juta dan Prancis dengan US$ 59,9 juta. Patut dicatat bahwa No Way Home telah berhasil memecahkan rekor dan menghancurkan ekspektasi tanpa diputar di China, yang merupakan pasar bioskop terbesar di dunia,” tulis laporan tersebut, dilansir dari Reuters, Senin (24/1/2022).

Sebagai informasi, meskipun mampu menghasilkan pundi-pundi dolar yang begitu banyak dan begitu digandrungi penonton, film tersebut memiliki dampak negatif. Masyarakat perlu hati-hati terhadap bahaya yang mengintai di balik debut film tersebut. Pasalnya, seperti dilaporkan oleh peneliti Kaspersky, telah ditemukan banyak aktivitas dari penipu daring menjelang pemutaran perdana film tersebut.

Kaspersky dalam rilisnya yang diterima oleh redaksi Marketeers menyatakan pihaknya telah menemukan banyak situs web phising yang dibuat untuk mencuri data pengguna bank. Maklum saja, banyak warga yang ingin menonton film ini diminta mendaftar dan memasukkan informasi kartu kredit. Kaspersky mengingatkan bahaya kejahatan siber di balik euforia tersebut.

Modus kejahatan siber ini terbilang tidak kentara. Mereka tidak memanfaatkan poster resmi, melainkan fanart yang menampilkan semua pemain Spider-Man. Dengan model ini, penjahat siber ingin menarik lebih banyak perhatian dari para penggemar.

Selain itu, saban dirilisnya film baru, banyak warga yang cepat-cepat mencari versi unduhan. Sayangnya, kebiasaan buruk ini justru dimanfaatkan oleh penjahat siber untuk menyamarkan file berbahaya. Mereka bisa menyematkan virus berbahaya, seperti trojan, adware, dan sebagainya.

“Ekspektasi para penggemar sangatlah tinggi saat ini. Bahkan, tinggi daripada film apa pun. Setiap orang yang pernah menjadi penggemar Spidey memiliki teorinya masing-masing tentang film tersebut, yang dapat dimanfaatkan oleh pelaku kejahatan siber,” ujar Tatyana Shcherbakova, pakar keamanan di Kaspersky.

 

Editor: Eko Adiwaluyo

Related