Sponsored content sering disamakan dengan iklan biasa. Padahal, keduanya memiliki pendekatan yang sangat berbeda.
Konten bersponsor hadir untuk memberikan informasi bernilai sambil tetap membawa pesan dari sebuah merek secara halus dan relevan. Dilansir dari indeed, perbedaan utama antara iklan dan sponsored content terletak pada cara penyampaian.
Iklan cenderung langsung menawarkan produk, sementara sponsored content membangun cerita yang mengaitkan kebutuhan pembaca dengan solusi yang disediakan.
BACA JUGA: Apple TV Resmi Hadir di Android, Tawarkan Fitur dan Konten Menarik
Pembaca tidak lagi mudah terpancing oleh ajakan langsung membeli. Mereka mencari narasi yang sesuai dengan kebutuhan atau masalah nyata yang sedang dihadapi, dan di sinilah sponsored content bekerja secara lebih efektif.
Berikut ini beberapa pendekatan agar sponsored content mampu diterima tanpa terlihat memaksakan pesan:
1. Tulis dengan Sudut Pandang Jurnalistik
Gunakan pendekatan penulisan seperti artikel biasa. Hindari kalimat ajakan atau penekanan pada merek secara berlebihan.
2. Sajikan Fakta dan Informasi Relevan
Masukkan data, kutipan ahli, atau temuan riset untuk memperkuat isi konten. Hal ini menambah kepercayaan pembaca.
3. Ceritakan Masalah yang Nyata Dialami Audiens
Bangun narasi yang dekat dengan kehidupan sehari-hari pembaca. Relevansi memperkuat keterlibatan.
4. Sisipkan Merek Secara Alami dalam Cerita
Pastikan penyebutan merek atau produk tidak terasa dipaksakan. Letakkan hanya jika konteksnya mendukung.
5. Jaga Nada Bahasa Tetap Netral dan Informatif
Hindari nada berlebihan atau terlalu promosi. Konten harus tetap terasa seperti bacaan editorial.
6. Sertakan Solusi, Bukan Janji-Janji Manis
Fokus pada manfaat nyata yang bisa dirasakan pembaca. Hindari klaim yang tidak bisa dibuktikan.
BACA JUGA: REDNote Jadi Pelarian Konten Kreator AS, Begini Cara Buat Akunnya
7. Akhiri dengan Arah Tindakan yang Wajar
Berikan ajakan bertindak secara halus, seperti mengeksplorasi lebih lanjut atau membaca artikel lain yang relevan.
Sponsored content akan menjadi efektif jika disusun dengan niat memberikan nilai, bukan hanya menjual. Dengan pendekatan yang tepat, konten ini bisa menjadi jembatan antara kebutuhan pembaca dan solusi yang ditawarkan oleh merek.
Editor: Ranto Rajagukguk