Standard Chartered Prediksi Ekonomi RI Tumbuh 5,1% pada 2022

marketeers article
S&P Global Market Intelligence: Negara Asia-Pasifik Kebal Resesi. (FOTO: 123rf)

Standard Chartered Bank memproyeksikan ekonomi Indonesia mengalami pemulihan lebih cepat tahun ini. Dengan demikian, pertumbuhan ekonomi domestik ditargetkan dari 4,8% menjadi 5,1% pada tahun 2022 dan mempertahankan proyeksi 5,1 persen di 2023.

“Permintaan yang melambung setelah pandemi dan terisolasinya daya beli konsumen Indonesia terhadap guncangan harga energi di tingkat global diperkirakan menopang pertumbuhan pada paruh kedua tahun ini,” kata Aldian Taloputra, Ekonom Senior Standard Chartered Bank Indonesia dalam keterangan resmi di Jakarta, Senin (25/7/2022). 

Dia mengharapkan pemulihan yang lebih meluas pada semester kedua, khususnya dalam sektor perdagangan, transportasi, manufaktur, dan jasa seiring dengan perbaikan mobilitas dan aktivitas ekonomi. Harga komoditas kemungkinan akan tetap tinggi pada semester kedua, yang tidak hanya berdampak positif bagi perekonomian Indonesia khususnya industri pertambangan dan pengolahan komoditas, tetapi juga memberikan ruang kebijakan untuk mendukung pertumbuhan.

Aldian mengungkapkan ruang kebijakan tersebut terjadi melalui pendapatan fiskal yang lebih tinggi dan mengurangi dampak ketidakseimbangan eksternal, serta berujung pada nilai tukar rupiah yang lebih stabil. Di sisi lain, Bank Indonesia (BI) diyakini akan bersifat lebih moderat dalam mengelola suku bunga bank sentral dan kemungkinan akan terdapat kenaikan suku bunga sebesar 25 basis poin (bps) baik pada periode triwulan III 2022 maupun triwulan I 2023, sebelum menaikkannya menjadi 4 persen pada akhir tahun 2023. 

“Pasar mengharapkan adanya kenaikan 125 bps pada akhir tahun 2023,” ucap dia. 

Dia menjelaskan proyeksi yang berada di bawah konsensus tersebut mencerminkan pandangan bahwa inflasi akan tetap terkendali di tengah meningkatnya subsidi, momentum perlambatan kenaikan bunga bank sentral Amerika Serikat (AS) pada triwulan IV 2022 karena peningkatan risiko pertumbuhan ekonomi, dan rupiah akan tetap stabil didukung keseimbangan eksternal.

Dalam melihat perekonomian global, Standard Chartered menurunkan proyeksi pertumbuhan tahun ini dari 3,4% menjadi 3%, karena risiko resesi di AS dan Eropa serta arah gerak inflasi yang tinggi. Selain itu, perkiraan pertumbuhan ekonomi global tahun 2023 juga diturunkan dari 3,4% menjadi 2,9%.

Related