Startup Harus Lebih Sering Mengulas Strateginya

marketeers article
Strategy SHARP

Membuat kampanye pemasaran memang terlihat seru. Lebih dari itu, sebagai organisasi komersial, sebuah bisnis tentu menuntut hasil yang terukur. Hal tersebut berlaku untuk semua jenis bisnis, termasuk bisnis peer-to-peer lending yang tengah dijalani Modalku. Diluncurkan sejak Januari 2016, Modalku kini telah menyalurkan Rp 21,9 miliar ke 79 UKM. Mereka mengakui bahwa untuk bergelut di industri finansial ini bukan hal yang mudah dan membutuhkan gerakan yang terukur.

“Tantangannya cukup banyak. Mulai dari soal persepsi masyarakat hingga soal sejarah yang panjang industri ini sendiri. Sebagai startup, kami harus lebih kreatif dan kencang suaranya dibandingkan pemain lain di industri ini,” jelas Alexander Christian, Marketing Director Modalku di Philip Kotler Theater Class, Jakarta, Senin (24/10/2016)

Kue yang besar bagi marketplace lending menjadi pemicu Modalku untuk berkembang. Menurut data yang mereka kumpulkan, nilai pasar industri yang mengawali kancahnya pada tahun 2015 ini adalah sebesar US$ 55 miliar. Dalam berbisnis, Alexander dan tim membuat marketing plan berjangka, mulai dari enam bulan sampai satu tahun. Secara rutin, upaya yang mereka lakukan akan mereka ulas sesering mungkin.

“Secara general startup masih burning cash untuk investasi. Apabila salah langkah selama satu tahun ini, maka akan mati. Butuh improvement berkelanjutan (kaizen) bagi orang marketing kami,” lanjut Alex.

Dari sini, Modalku akan melakukan review atas kegiatan marketing mereka lebih cepat dibandingkan perusahaan konvensional. Mereka pun menilai bahwa mereka butuh pendekatan go deep on channel marekting ketimbang just wide.

“Untuk melakukan pengukuran, kami membagi ke dalam enam tahap. Mulai dari mendefinisikan objektivitas bisnis, menentukan tujuan, KPI (Key Performance Index), lalu membuat metrik pencapaian, dan mengukur kesuksesan melalui metrik tersebut. Terakhir, melakukan penilaian segmen mana yang efektif dituju dan kanal apa yang digunakan,” jelas Alex.

Modalku pun memiliki mapping channel komunikasi yang mereka gunakan. Selama beberapa bulan ini, mereka melakukan banyak percobaan dan melakukan evaluasi dari kanal yang tepat dan tidak.

“Hasilnya, peningkatan sebanayk 35,1% page view website, 28,2% peningkatan peminjam, dan 110% peningkatan pemberi pinjaman. Kami pun menemukan banyak kanal yang tidak berhasil,” tutup Alex.

Editor: Sigit Kurniawan

Related