Startup Mobil Listrik Nio Mulai Ekspansi ke 4 Negara Eropa

marketeers article
Startup Mobil Listrik Nio Mulai Ekspansi ke 4 Negara Eropa. (FOTO: 123rf)

Perusahaan rintisan (startup) mobil listrik Nio memutuskan melakukan ekspansi bisnis dengan memasuki pasar empat negara Eropa lainnya, termasuk Jerman. Namun, startup asal Cina itu sadar ekspansi ini akan berliku di tengah ketatnya kompetisi, khususnya dengan pemain lokal di negara setempat.

Produsen mobil listrik yang sahamnya terdaftar di New York ini mengumumkan produknya kini tersedia di Jerman, Denmark, Belanda, dan Swedia. Nio sebelumnya sudah memasuki Norwegia pada tahun 2021, ekspansi pertamanya di Eropa.

Berbeda dari pasar Norwegia yang menjual mobil listrik, Nio menawarkan layanan berlangganan di empat negara itu. Hal itu dilakukan karena kebijakan pajak di empat negara tujuan ekspansi tidak menarik bagi Nio.

Layanan berlangganan memungkinkan untuk menyewa tiga model Nio, dua sedan dan satu SUV selama satu bulan. Selain mengisi daya kendaraan, pelanggan dapat menukar baterai yang dayanya habis dengan baterai penuh di stasiun penukaran Nio.

Nio mengungkap stasiun baru penukaran baterai beroperasi di Zusmarshausen, jalan raya antara Munich dan Stuttgart. William Li, CEO Nio menuturkan perusahaan akan membuka 120 stasiun penukaran baterai di Eropa hingga akhir tahun depan.

Nio membuka pabrik Eropa pertamanya untuk memproduksi stasiun penukaran baterai di Hungaria bulan lalu.

“Eropa adalah kandang dari rival terhormat kami, dan mereka memiliki pemahaman yang lebih mendalam tentang pelanggan lokal dan pasar mobil. Jadi mereka jelas merupakan contoh yang ingin kami pelajari,” kata Li dikutip dari China Daily, Senin (10/10/2022).

Namun, Li menyatakan Nio juga memiliki kelebihan, termasuk solusi inovatifnya. Keunggulan kompetitif Cina dalam industri mobil listrik pintar mulai dari rantai pasokan hingga profesional akan mempersiapkan negara Tirai Bambu ini untuk memimpin dalam jangka panjang.

Qin Lihong, salah satu pendiri dan presiden Nio mengatakan dibandingkan dengan kota-kota besar di Cina, jumlah kendaraan listrik di jalanan kota-kota di Eropa sangatlah sedikit. 

“Itu berarti kami berada di sini sebelum munculnya ledakan EV (electric vehicle) yang sebenarnya. Jadi bagi kami Eropa penuh dengan peluang,” ujar Qin.

Nio juga berencana untuk memperkenalkan merek lain yang diproduksi, yaitu Alps ke Eropa pada tahun 2024. Produsen mobil ini menargetkan hadir di 25 negara dan wilayah pada tahun 2025.

“Kami ingin bercita-cita untuk memiliki 25% pangsa pasar mobil premium dunia, tapi jangan bicara dengan tenggat waktu, itu akan terlalu menegangkan,” ujar Li.

Related