Startup Social Commerce ‘Super’ Raup Pendanaan Rp 1 Triliun

marketeers article
Startup Social Commerce ‘Super Raup Pendanaan Rp 1 Triliun (Ilustrasi: 123RF)

Super, startup social commerce asal Indonesia belum lama ini mengumumkan telah mengumpulkan pendanaan Seri C senilai US$ 70 juta atau Rp 1,01 triliun. Pendanaan Super dipimpin oleh NEA diikuti beberapa venture capital lain seperti Insignia Ventures Partners, SoftBank Ventures Asia, DST Global Partners, Amasia, B Capital, TNB Aura.

Pendanaan ini membuat total pendanaan yang diraup startup yang berfokus pada pasar kota kecil dan pedesaan ini meningkat hingga menjadi US$ 106 juta atau senilai Rp 1,56 triliun. sejak didirikan pada Tahun 2018. Sebelumnya, Super pernah menerima pendanaan Seri B dengan jumlah US$ 28 juta atau senilai Rp 405 miliar pada April 2021.

Steven Wongsoredjo, salah satu pendiri dan CEO Super mengatakan bahwa pendapatan per kapita di wilayah Indonesia dengan kategori tier 2, tier 3 dan daerah pedesaan, berjumlah tiga hingga lima kali lebih rendah dari Jakarta. Namun biaya konsumsi di sana lebih tinggi 20% hingga 200% karena masalah rantai pasokan.

“Kami akan membantu lebih banyak pemasok produk fast moving consumer goods (FMCG) multinasional dan provinsi memasuki pasar baru di daerah pedesaan dan memberdayakan lebih banyak pemimpin masyarakat untuk mengoptimalkan pendapatan mereka dan memiliki kualitas hidup yang lebih baik,” kata Steven dikutip dari Forbes, Kamis (2/6/2022).

Menurutnya, dengan merampingkan rantai pasokan dan memberi merek FMCG cara yang lebih mudah untuk menjangkau konsumen di daerah pedesaan, Super juga mampu menurunkan biaya barang.

Pendanaan terbaru Super rencananya akan digunakan untuk ekspansi ke Kalimantan, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Maluku, dan Papua dalam beberapa tahun ke depan. Sebagian dari pendanaan juga akan digunakan untuk menerapkan machine learning ke SKU (stock keeping unit) di gudang Super, untuk membantu perusahaan memahami apa yang paling laris dan di mana, sehingga dapat menentukan jenis inventaris yang dimilikinya dengan lebih baik.

Super saat ini bekerja dengan penyedia logistik pihak ketiga untuk membuat platform logistik hiperlokal yang diklaim dapat mengirimkan barang konsumen ke ribuan agen dalam waktu 24 jam setelah pesanan. Agen perusahaan, atau reseller, dapat berupa perorangan atau warung.

Super mengatakan saat ini memiliki ribuan agen komunitas, dan mengumpulkan serta mendistribusikan barang senilai ratusan miliar Rupiah setiap bulan. Super juga telah meluncurkan dua merek private-label dan akan menginvestasikan sebagian dana dari pendanaan untuk mengembangkan merek private-label FMCG tambahan. Perusahaan juga berencana meluncurkan produk kosmetik.

Editor: Muhammad Perkasa Al Hafiz

Related