Stop Lakukan Kelima Hal Ini di Media Sosial

marketeers article
Penggunaan media sosial (medsos) di kalangan masyarakat terbilang masih sangat diminati. Hanya saja, pamor media sosial yang lebih dulu muncul kian redup jika dibandingkan dengan kehadiran banyaknya pemain baru.
 
Namun, tetap saja medsos menjadi salah satu kanal yang efektif dan efisien jika dimanfaatkan oleh pelaku bisnis. Dengan tarif dan upaya minim, medsos mampu memberikan dampak positif yang cukup signifikan. Hanya saja, jika terlalu “asyik” menggunakannya, media sosial justru akan menjadi bumerang bagi sang pengguna.
 
Sebagaimana diberitakan oleh Business, kelima hal ini wajib dihidari dalam penggunaan media sosial. Baik itu penggunaan secara pribadi mau pun sebagai upaya pemasaran suatu bisnis.

Menyebarkan Informasi Hoax
Satu hal yang perlu digarisbawahi perihal ini adalah jangan menyebarkan apa pun melalui kanal medsos tanpa mengecek kembali kebenaran berita tersebut. Sebab, Anda justru akan menimbulkan ketakutan serta perasaan emosional lainnya kepada pembaca. Jadi, cobalah untuk mengecek kembali jika suatu informasi terdengar aneh. 
 
Hal seperti ini kerap terjadi di tengah-tengah masyarakat. Pembaca begitu mudah mempercayai suatu informasi yang terlanjur menjadi viral. Contoh terdekat adalah peristiwa bom Sarinah yang sempat menggemparkan masyarakat Indonesia. Kala itu, beredar beberapa informasi terkait titik bom yang ternyata palsu alias hoax. Menyebarkan informasi hoax juga sekaligus mampu menghancurkan reputasi dan kredibilitas Anda, terlebih jika Anda seorang influencer yang sudah punya nama. 

Menggunakan Hashtag Berlebih
Tidak ada hal yang lebih menyebalkan ketimbang melihat hashtag yang terlalu banyak pada suatu tautan konten. Kehadirannya memang sangat berguna bagi sebuah merek tertentu, apabila digunakan dengan baik. Sekiranya hanya dibutuhkan satu hingga tiga hashtag yang sangat spesifik terhadap konten Anda agar tepat sasaran. 
 
Mengunggah Pesan yang Sama Ke Seluruh Medsos
Untuk apa mengikuti seluruh medsos milik tokoh atau merek terentu jika semua pesan yang tertera mengandung konten yang sama? Alih-alih mendapatkan perhatian dari pengikut, justru orang tersebut akan kehilangan pengikutnya perlahan-lahan. Mulai sekarang, hindari hal ini. Buatlah konten yang berbeda di setiap kanal media atau matikan sinkronisasi Anda. Sebab, setiap medsos memiliki karakter konsumennya masing-masing. 
 
Mengunggah Foto Tanpa Keterangan
Tren meme memang tengah digandrungi oleh konsumen. Namun, jika tugas Anda hanyalah menyebar meme tersebut tanpa memberikan keterangan apa pun, apa manfaatnya? Lebih baik mengunggah sebuah informasi yang mengadung insight ketimbang memasang gambar tanpa makna. Penelitian menyebutkan, artikel lebih menggiring banyak pembaca ketimbang gambar. Ingat, medsos diciptakan sebagai wadah bersosialisasi, bukan sebagai papan buletin.
 
Fokus dengan Jumlah Pengikut yang Salah
Jangan terjebak dengan banyaknya jumlah pengikut. Lebih baik berinteraksi dengan 1.000 pengikut yang aktif ketimbang dengan 50.000 pengikut yang apatis . Upaya ini jauh lebih menghasilkan dan membuat mereka secara sukerela menyebarluaskan informasi Anda. 
 
Dari kelima hal ini, apakah ada yang masih Anda lakukan? 
 
Editor: Sigit Kurniawan 

Related