Strategi Amartha untuk Jangkau Lebih Banyak UKM Perempuan

marketeers article

PT Amartha Mikro Fintek (Amartha) terus berupaya untuk menjangkau lebih banyak UKM, khususnya mereka pelaku usaha perempuan. Memasuki tahun 2022, Amartha menegaskan rencana untuk akan semakin gencar menjalankan strategi mereka.

Beberapa di antaranya adalah melakukan inovasi digital seperti penerapan pembayaran cashless, penerapan proses administrasi digital, serta mengoptimalkan layanan berbasis aplikasi seperti Amartha+ untuk para mitra UKM.

“Digitalisasi desa merupakan salah satu tujuan utama Amartha dalam melayani masyarakat yang belum terlayani. Tantangannya memang cukup besar, karena literasi digital di pedesaan masih tertinggal cukup jauh daripada literasi digital masyarakat perkotaan,” ujar CEO dan Founder Amartha Andi Taufan Garuda Putra.

Untuk mengatasi tantangan itu, Amartha mulai aktif memberikan edukasi literasi digital dan finansial. Harapannya, saat program digitalisasi desa ini benar-benar diterapkan para mitra sudah siap untuk menggunakannya.

Amartha menargetkan ekspansi ke wilayah-wilayah lainnya di tahun 2022. Untuk saat ini, perusahaan fintech tersebut penyaluran pendanaan dilakukan di sekitar 20.000 desa di ketiga pulau wilayah operasi Amartha yakni pulau Jawa, Sumatra, dan Sulawesi.

Untuk wilayah Sumatra, Amartha berencana untuk memperluas jangkauan hingga ke Bangka Belitung dan menjangkau Sulawesi Utara untuk wilayah timur Indonesia. Sedangkan, sektor UKM yang lebih ditargetkan adalah perdagangan karena sektor ini terbukti lebih stabil dan tangguh meskipun pandemi belum juga usai.

Dan, Amartha melihat peluang untuk menyalurkan pendanaan ke luar pulau Jawa masih terbuka lebar.

“Kami membuka kesempatan berkolaborasi dengan banyak pihak di berbagai daerah untuk bersama-sama mendorong pertumbuhan ekonomi dari desa, baik pihak institusi maupun para pendana ritel. Amartha optimis di tahun 2022 ini dapat lebih banyak menjangkau pelaku usaha mikro melalui layanan keuangan digital,” tutup Taufan.

Related