Ini Strategi Artotel dan Pegipegi Hadapi Era Pascapandemi

marketeers article
Sumber: 123RF

Pandemi COVID-19 berdampak bagi berbagai industri di Indonesia, salah satunya pariwisata. Para pelaku di industri ini terpaksa harus menghentikan operasional mereka demi mendukung pencegahan penyebaran kasus. Namun demikian, seiring dengan kasus yang menurun, pelaku industri pariwisata mulai berlomba menerapkan strategi untuk bangkit kembali.

Eduard Rudolf Pangkerego, COO Artotel mengatakan di era new normal, statistik dari hotel di jaringan Artotel mulai menunjukkan tren yang positif. Sempat terhambat karena kasus positif yang kembali meningkat akibat adanya varian baru, yaitu Omicron, namun setelah itu kenaikannya sangat tinggi.

“Memasuki era new normal yang mana masyarakat mulai beraktivitas kembali, bisa dibilang kenaikan hotel di jaringan kami eksponensial. Bahkan, hotel kami yang ada di Jawa Tengah dan Yogyakarta itu sampai 85% okupansinya, sangat positif. Kami yakin momentum ini dapat dijaga supaya keadaannya semakin membaik,” kata Eduard dalam program TRENDING Marketeers TV bertema ‘Back to Travel: What’s New?’, Kamis (30/6/2022).

Menghadapi kondisi yang belum pasti ini, Artotel menerapkan strategi short term. Akan tetapi, Eduard mengungkap Artotel akan selalu agile, sensitif dengan keadaan dan akan terus mengedepankan kolaborasi untuk menghadapi situasi ini.

“Partner kami saat ini semakin banyak. Mudah-mudahan kami bisa menghadapi situasi ini bersama-sama. Percaya diri itu itu penting, tapi jangan terlalu over. Intinya, hati-hati dalam membaca situasi, tetapi tetap dalam momentum yang positif,” ujar Eduard.

Selain itu, Artotel turut memahami perubahan perilaku yang ada di masyarakat dua tahun belakangan. Saat ini, masyarakat semakin lengket dengan gadget, televisi, sehingga Artotel pun berupaya untuk menjawab hal tersebut dan menghadirkan tagline feels at home di hotel-hotelnya.

“Sekarang kami punya tagline feels at home. Jadi, walaupun masyarakat travelling, masuk ke kamar hotel kami itu mereka akan merasa seperti di rumah. Ini yang sedang kami kampanyekan, dan kami yakin ini akan menjadi new lifestyle. Jadi, walaupun sedang jalan-jalan, mereka tetap merasakan hal yang sama,” ucap Eduard.

Hal senada diungkapkan oleh Ryan Kartawidjaja, VP Commercial & Marketing Pegipegi. Ia mengatakan, Pegipegi turut mengalami kenaikan transaksi di era new normal. Padahal, waktu awal 2020 lalu saat pandemi COVID-19 melanda, transaksi PegiPegi turun, bahkan mendekati zero.

“Transaksi kami mulai balik kembali seiring dengan kasus COVID-19 yang menurun dan tingkat vaksinasi yang naik. Naiknya cukup positif. Buktinya, transaksi kami saat lebaran beberapa waktu lalu, kalau dibandingkan dengan 2021 ini cukup signifikan dan terus positif ke depannya,” kata Ryan.

Untuk menghadapi era new normal, Pegipegi melakukan berbagai strategi dan mengadaptasi beberapa hal. Pertama, customer needs. Perusahaan memahami bahwa di era ini, masyarakat mengedepankan kesehatan, hygiene, dan keamanan. Oleh sebab itu, Pegipegi mengeluarkan fitur Clean and Safe Stay.

“Kami juga mengeluarkan fitur staf tervaksin untuk meningkatkan rasa percaya konsumen. Jadi, bagi masyarakat yang ingin menginap di hotel, di aplikasi kami itu kami hadirkan fitur tersebut,” kata Ryan.

Kedua, PegiPegi bekerja sama dengan pemerintah terkait dengan aplikasi PeduliLindungi. Jadi, masyarakat dapat menggunakan aplikasi PeduliLindungi melalui aplikasi Pegipegi. Ketiga, dari segi inventory.

“Kami juga tetap memperbanyak persediaan, kualitas juga kami perbaiki baik itu domestik maupun internasional. Apalagi, saat ini penerbangan luar negeri sudah mulai banyak dibuka. Kami banyakin juga di luar negeri inventory nya, khususnya yang di wilayah Asia,” tutur Ryan.

Keempat, terkait informasi. Ryan mengatakan, Pegipegi melalui travel blog perusahaan turut memperkuat dan memperbanyak informasi, baik itu mengenai destinasi yang sudah bisa dikunjungi masyarakat hingga informasi lainnya terkait pariwisata. Terakhir, Pegipegi kerap menghadirkan promo, salah satunya adalah last minute stay.

“Kami melihat di situasi pandemi ini tren last minute meningkat. Jadi, masyarakat booking hotel itu suka mendadak. Oleh sebab itu kami menghadirkan last minute deals, jadi check in today itu kami beri potongan yang lebih besar lagi,” kata Ryan.

Editor: Ranto Rajagukguk

Related