Strategi BCA Bangun dan Perluas Inisiatif Agility

marketeers article
Sumber: 123RF

PT Bank Central Asia Tbk. atau BCA senantiasa mendengar dan beradaptasi guna memenuhi kebutuhan pasar yang kian hari makin beragam. Kunci bank ini dalam beradaptasi adalah respons organisasi yang cepat dan tahapan yang melibatkan semua level manajemen sehingga bisa dengan cepat dan lincah menghasilkan inovasi.

Hera F Haryn, Executive Vice President Secretariat & Corporate Communication BCA menyampaikan, perusahaan memanfaatkan pandemi COVID-19 sebagai periode krusial dalam membangun dan memperluas inisiatif agility di internal perusahaan. Saat ini, BCA sudah melakukan sejumlah otomasi aktivitas operasional internal.

“Kami juga mengembangkan budaya kerja yang positif melalui program team engagement. Program tersebut kami implementasikan dalam berbagai cara. Mulai dari mengadakan survei untuk mengukur tingkat engagement pekerja tetap, kontrak, maupun peserta Magang Bakti BCA yang minimal sudah bekerja satu tahun. Kami juga mengadakan berbagai kegiatan fun bersama-sama,” kata Hera.

Selain itu, BCA memahami inovasi adalah hal yang penting untuk kemajuan perusahaan. Seiring dengan tren banking from home yang telah menjadi standar baru bagi operasional perbankan, bank ini turut merespons hal tersebut dan melakukan berbagai inovasi digital untuk memastikan platform perbankan transaksi aman dan andal.

“Tahun lalu, kami meluncurkan beberapa aplikasi baru seperti myBCA, aplikasi mobile masa depan untuk melengkapi mBCA. Kemudian, ada aplikasi HaloBCA untuk melengkapi call center konvensional BCA dan aplikasi merchantBCA sebagai solusi digital bagi nasabah yang ingin menjadi merchant. Selain itu, anak perusahaan BCA, Bank Digital BCA juga meluncurkan aplikasi yang bernama Blu yang didesain khusus untuk melayani segmen milenial,” ujar Hera.

Dalam mengembangkan platform transaksi perbankan, BCA memperkuat ekspansi ekosistem digital melalui kolaborasi dengan berbagai mitra strategis. Jaringan business-to-business (B2B) dan business-to-concumer (B2C) menjadi kekuatan utama perusahaan, baik offline maupun online. Ditopang pula oleh segmen korporasi hingga ritel.

“Kami selalu mengedepankan kolaborasi dengan win win solution yang memungkinkan engagement nasabah di seluruh ekosistem. Sebagai contoh, kami mengembangkan teknologi API untuk mendukung integrasi dan interkoneksi yang aman dan cepat antar mitra bisnis,” ucap Hera.

Hera membeberkan dalam menjalankan bisnis, BCA selalu mengedepankan tiga prinsip utama, yakni people, profit, dan planet. Perusahaan berkomitmen untuk terus menjalankan prinsip sustainable yang mendukung keselarasan antara aspek bisnis dan ESG.

“Kami telah menerapkan inisiatif hijau dalam kegiatan operasional, di antaranya digitalisasi proses kerja hingga penerapan green office. Hal ini berkontribusi untuk menghemat energi dan kertas secara signifikan dalam transaksi perbankan dan operasional di BCA,” ucapnya.

Dengan berbagai strategi tersebut, perusahaan dan entitas anak mencatatkan laba bersih sebesar Rp 8,1 triliun pada triwulan I 2022 dan tumbuh 14,6% secara tahunan (year-on-year/yoy). Peningkatan laba bersih tersebut didukung oleh pertumbuhan bisnis, antara lain peningkatan aktivitas kredit, transaksi, dan CASA.

Tulisan ini pernah dimuat di Majalah Marketeers Edisi Juli 2022. Selengkapnya bisa ditemukan di sini!

Related