Strategi Bisnis Ajinomoto Agar Tetap Eksis di Pasar Indonesia

marketeers article
Ajinomoto konsisten terapkan strategi 5A dalam bisnis mereka (Sumber: Ajinomoto)

Sejak pertama kali didirikan di Indonesia pada tahun 1969, PT AJINOMOTO INDONESIA (Ajinomoto) terus menunjukkan inovasinya dalam menghadirkan solusi bumbu penyedap masakan kepada masyarakat Indonesia. Selama 53 tahun hadir di Indonesia, Ajinomoto memiliki strategi bisnis yang secara konsisten mereka lakukan untuk mencapai visi perusahaan dan bertahan dengan tiap kondisi atau perubahan yang terjadi. 

Dirumuskan dalam Strategi 5A, strategi bisnis Ajinomoto berhasil membawa produk-produk mereka tetap eksis di tengah masyarakat Indonesia. Strategi 5A ini diwujudkan dalam berbagai inisiatif dan kegiatan yang dilakukan oleh Ajinomoto.

A yang pertama adalah Applicable. Dalam menjalankan bisnisnya, Ajinomoto terus mengembangkan produk-produk yang dimiliki agar sesuai dengan preferensi masyarakat dan budaya lokal. Strategi Applicable ini juga diterapkan pada konteks marketing untuk memaksimalkan komunikasi pemasaran produk agar tersampaikan tepat sasaran. 

“Tiap brand yang berada dalam naungan Ajinomoto seperti Masako, Saori dan Sajiku terus berevolusi dan melahirkan inovasi baik dalam produk atau channel pemasarannya. Kami selalu mengikuti perkembangan zaman dan kebutuhan masyarakat Indonesia,” kata Samsul Bakhri, Direktur PT AJINOMOTO INDONESIA dalam keterangannya kepada Marketeers. 

A yang kedua dalam strategi 5A adalah Available. Ajinomoto selalu berupaya untuk memastikan produknya tersedia dan mudah dijangkau oleh konsumen. Hal ini dilakukan dengan memasarkan produk secara konvensional melalui toko atau supermarket serta memanfaatkan layanan digital seperti e-commerce. 

Selanjutnya, Affordable. Untuk memenuhi kebutuhan konsumen, Ajinomoto menjual produknya dalam berbagai ukuran yang disesuaikan dengan permintaan market. Ajinomoto menghadirkan beragam ukuran produk mulai dari sachet yang ditujukan untuk konsumen rumah tangga hingga produk berukuran besar yang biasa dibutuhkan oleh industri HORECA. 

Strategi yang keempat adalah Acceptable. Strategi ini diwujudkan melalui komitmen Ajinomoto untuk terus menerapkan prinsip sustainability dalam bisnisnya. Melalui komitmen ini, Ajinomoto terus berupaya untuk menciptakan kerja sama dengan masyarakat, melakukan gerakan merawat lingkungan, menggunakan bahan lokal, mewujudkan sistem bio cycle hingga menciptakan peluang kerja bagi banyak orang. 

Terakhir, Attractive. Dengan kondisi pasar dan persaingan yang terus berubah, Ajinomoto menggencarkan strategi Attractive agar tetap menjadi pilihan masyarakat. Ajinomoto selalu menghadirkan inovasi dalam produk-produknya dengan tetap mempertimbangkan kesehatan dan kandungan gizi.

“Dari awal kami hadir di Indonesia sampai sekarang, strategi 5A inilah yang menggiring kami untuk terus membawakan filosofi Eat Well, Live Well ke masyarakat Indonesia,” tutur Samsul.

Editor: Ranto Rajagukguk

Related