Strategi Eatwell Culinary Group pada Masa Pandemi

marketeers article

Pandemi COVID-19 tentunya juga mengguncang sektor usaha kuliner, para pegiat bisnis di bidang kuliner tentunya harus mencari cara agar bisnisnya bisa bertahan. Tidak sedikit pula pengusaha kuliner yang menutup usahanya karena menurunnya jumlah pengunjung di tengah pembatasan sosial PPKM yang akhirnya berdampak pada penurunan pendapatan mereka.

Salah satu pengusaha kuliner yang mengelola jaringan restoran casual dining ternama di Indonesia seperti Ichiban Sushi, Ta Wan, Eat and Eat dan Dapur Solo ikut merasakan dampak yang cukup besar pada bisnisnya. Sumarno Ngadiman selaku Founder of Eatwell Culinary Group  akhirnya mencoba berinovasi dengan strategi untuk memodifikasi sedikit bisnisnya, yaitu dengan menciptakan layanan delivery service.

Belajar dari Hermawan Kartajaya, Sumarno Ngadiman sudah ciptakan inovasi pada dunia kuliner sejak tahun 1995. Sumarno saat itu menciptakan new concept dari image makanan Jepang yang mahal menjadi makanan Jepang yang harganya lebih reasonable sehingga semua orang dapat mencobanya.

“Pak Hermawan pernah mengatakan, anything to do you have to know how to market your product.  Jadi dari sana saya belajar untuk mengembangankan inovasi dari makanan Jepang yang dikenal mahal menjadi lebih reasonable,” kata Sumarno Ngadiman dalam acara Tenant’s Coffee Break: Shopping Mall: What’s Next? In Time of Recovery yang diselenggarakan oleh MarkPlus,Inc dan Marketeers pada Kamis (29/07/2021).

Dalam kesempatan yang sama, Sumarno membagikan insight untuk memasarkan produk kuliner di tengah masa pandemi seperti saat ini, di ataranya fokus memastikan produk yang dicari oleh market guna meningkatkan efisiensi signature brand. Lalu, meningkatkan image  dengan selalu meastikan kesehatan karyawan.

“Kemudian, menciptakan layanan delivery, dan juga mengekplorasi menu-menu yang dapat dijadikan produk pilihan dalam layanan delivery,” pungkasnya.

 

Editor: Eko Adiwaluyo

Related