Strategi Fuse Insurtech Raih Pendapatan Rp 1 Triliun pada Kuartal III-2021

marketeers article

Perusahaan asuransi berbasis teknologi, Fuse Insurtech mencatatkan pendapatan premi bruto (gross written premium/GWP) lebih dari Rp 1 triliun hingga kuartal III tahun 2021. Pencapaian ini didapatkan dari kepercayaan lebih dari 40 perusahaan asuransi yang memilih untuk bekerja sama dengan Fuse.

Founder & Chief Executive Officer (CEO) Fuse Andy Yeung mengatakan, banyak potensi tersedia untuk industri insurance technology (insurtech), seiring terjadinya perubahan perilaku konsumen akibat pandemi COVID-19. Insurtech menjadi katalisator dalam membangun dan memperluas akses masyarakat terhadap produk asuransi.

Andi menyebut, perusahaan asuransi adalah partner kunci untuk membuat sekaligus underwrite berbagai jenis produk asuransi. Fuse mengembangkan teknologi untuk mendistribusikan produk asuransi tersebut secara efektif melalui kanal-kanal distribusi.

“Sebagai platform teknologi yang independen, Fuse sangat terbuka untuk berkolaborasi dengan lebih banyak perusahaan asuransi. Karena kami tidak hanya meningkatkan penjualan produk, tetapi juga mendukung perusahaan asuransi dalam memberikan pengalaman terbaik dalam berasuransi bagi partner dan juga end-customers,” ujar Andy melalui keterangannya, Rabu (17/11/2021).

Sementara itu, CEO Simas Insurtech Teguh Aria Djana menambahkan, Fuse termasuk salah satu insurtech yang memiliki bisnis model paling komprehensif untuk memasarkan produk asuransi, mulai dari model agent partners, asuransi mikro, financial institute dan Business to Customer (B2C) comparison. mereka bekerja dengan beragam kanal milik partner untuk mendistribusikan produk asuransi ke end-customers.

Teguh menyebut, pandemi COVID-19 mempercepat pertumbuhan asuransi dan mengubah pola penjualan asuransi di Indonesia melalui teknologi digital. “Fuse merupakan kontributor yang signifikan bagi Simas Insurtech untuk perolehan premi bruto dalam kerja sama partnership. Kami sangat inovatif dalam penggunaan teknologi untuk menjalankan peran berbeda di ekosistem asuransi serta sangat cepat dalam hal eksekusi,” kata dia.

Menurutnya, ekosistem digital punya peran penting mendorong literasi dan inklusi keuangan. Di industri asuransi, ekosistem ini dibangun oleh perusahaan insurtech, yang punya beragam kanal distribusi untuk memasarkan produk asuransi.

Teguh bilang, perbedaan yang diberikan perusahaannya dibandingkan perusahaan lain yakni mampu menghadirkan beragam kanal distribusi, beragam produk asuransi. Sehingga membuat Fuse punya posisi yang unik di ranah insurtech. “Itu menjadi alasan mengapa Fuse menjadi insurtech terdepan di Indonesia,” ujarnya.

 

Editor: Eko Adiwaluyo

Related