Strategi Influencer Marketing Coca-Cola lewat Bobby Saputra

marketeers article
Coca-Cola Gandeng Bobby Saputra untuk Bangun Koneksi Autentik. (Marketeers/Vedhit)

Coca-Cola Indonesia kembali menghidupkan kampanye “Share a Coke” dengan menggandeng kreator digital Bobby Saputra sebagai bagian dari strategi influencer marketing yang menyasar koneksi autentik dengan Gen Z. Setelah sepuluh tahun tidak hadir di Indonesia, kampanye ini resmi diluncurkan di Eco Deck Plataran Senayan, Jakarta, Rabu (16/4/2025)

Melalui pendekatan baru yang lebih personal dan lokal, Coca-Cola ingin membangun kembali pengalaman kebersamaan dalam bentuk nyata, bukan hanya interaksi digital yang dangkal. Keputusan memilih Bobby Saputra didasari oleh gaya komunikasinya yang dekat dengan audiens dan konsisten membangun konten otentik.

BACA JUGA: Kandungan Klorat Tinggi, Coca-Cola Tarik Jutaan Produk di Eropa

Kampanye ini bukan hanya pengulangan dari versi sebelumnya yang populer pada 2015, tetapi menjadi upaya strategis untuk menjawab kebutuhan emosional generasi muda terhadap koneksi yang lebih bermakna. Penekanan utama terletak pada kebiasaan nongkrong dan interaksi tatap muka, yang menjadi bagian penting dari keseharian Gen Z dan milenial.

Bobby Saputra, yang dikenal lewat persona @supercoolben, dianggap cocok mewakili semangat kampanye karena memiliki karakter konten yang ringan, lucu, dan jujur. Kolaborasi ini menjadi bagian dari pendekatan Coca-Cola untuk menggabungkan kekuatan media sosial dan pengalaman offline dalam satu rangkaian aktivitas yang saling terhubung.

“Kami berharap dengan nongkrong bareng, ketemu, sharing sesuatu, bisa jadi koneksi yang lebih tulus dan real. Inilah yang Coca-Cola inginkan,” kata Fauziah Syafarina Nasution, Senior Manager Coca-Cola Indonesia.

Share a Coke Kembali dengan Sentuhan Lokal

Program ini hadir kembali dengan inovasi berupa kemasan personalisasi nama-nama khas Indonesia, seperti Fitri, Nissa, Udin, dan Sony, sebagai bentuk adaptasi dengan konsumen lokal. Aktivasi fisik dilakukan di Taman Literasi Jakarta pada 18 April 2025 dan akan berlanjut ke berbagai kota besar lainnya melalui format roadshow.

Melalui titik-titik aktivasi ini, masyarakat dapat membuat kaleng Coca-Cola versi sendiri dengan menyematkan nama pribadi secara langsung. Aktivitas ini dirancang sebagai jembatan antara dunia online dan pengalaman offline yang mampu memperkuat kedekatan emosional dengan brand.

Strategi ini juga dirancang untuk menanggapi insight Coca-Cola terhadap Gen Z, yang sebanyak 72% di antaranya menginginkan bentuk koneksi yang lebih nyata dibandingkan sekadar interaksi digital di media sosial. Kampanye ini mencoba menjawab kebutuhan tersebut melalui pendekatan yang sederhana namun relevan.

BACA JUGA: Strategi Coca-Cola Beri Edukasi Daur Ulang Sampah, dari Botol Jadi Botol

Di berbagai titik penjualan seperti minimarket, restoran cepat saji, bioskop, dan e-commerce, Coca-Cola juga mendistribusikan produk dengan lebih dari 190 nama yang dapat langsung ditemukan di kemasan. Pilihan nama ini dipilih untuk mencerminkan keragaman karakter di kalangan anak muda Indonesia.

“Di era serba digital saat ini, merayakan koneksi yang autentik menjadi suatu hal yang tak kalah penting,” tutur Fitriana Adhisti, Frontline Marketing Director Coca-Cola Indonesia.

Editor: Bernadinus Adi Pramudita

Related

award
SPSAwArDS