Strategi Intel di Pasar Smartphone dan Tablet

marketeers article

Intel sudah sangat kuat posisinya sebagai penyedia prosesor dan berbagai perangkat komputer, baik PC, notebook, maupun netbook. Namun sekitar dua tahun lalu, Intel masuk ke pasar tablet dan smartphone. Beberapa produk awal yang  menggunakan prosesor Intel antara lain Lenovo K900 dan Acer Liquid C1. Memang, keputusan itu terbilang terlambat lantaran di segmen ini sudah ada sudah ada beberapa pemain seperti Qualcomm dan Mediatek yang merupakan pemain besar di bisnis tersebut. Nah, bagaimana strategi Intel menggoyang dominasi para pemain lama?

“Kami akui memang terlambat untuk bermain di pasar tablet dan smartphone ini. Namun, dengan nama besar yang telah terbukti di pasar komputer akan menjadi modal besar kami. Sejak awal berbisnis, kami selalu konsisten memberikan kualitas dalam hal performa yang andal. Dari sini telah tertanam imej bahwa Intel tidak diragukan lagi kualitasnya,” jelas Harry K. Nugraha, Country Manager Intel Indonesia kepada Marketeers saat acara peluncuran Advan Vandroid X7 di Jakarta, Senin (03/08/2015)

Harry melanjutkan, masuk ke dalam bisnis tablet dan smartphone merupakan strategi Intel secara global yang sedang masuk ke dalam emerging market, khususnya di daerah sekitar Asia. Intel mencoba untuk menggandeng vendor lokal yang telah mengerti betul pasar dan memiliki posisi terkuat, seperti Advan di Indonesia yang mampu menjadi produse tablet nomor 1 di Indonesia, bahkan Asia Pasifik secara kuantitas penjualan. Pemain lain yang bergabung dengan Intel adalah Asus.

“Intel memahami pentingnya bersinergi dengan pemimpin pasar lokal seperti Advan. Tujuannya untuk mewujudkan komitmen Intel dalam mendorong inovasi teknologi dan membuat teknologi tersedia dan terjangkau bagi masyarakat Indonesia,” jelas Prakash Mallya, Managing Director Intel Southeast Asia.

Sebenarnya untuk bermain di pasar ini, Harry mengatakan bahwa pihaknya sudah merencanakan sejak 2 tahun lalu, namun, baru akhir tahun lalu dieksekusi. Untuk memenangkan pasar ini, Intel mengandalkan produk Intel Atom X3, X5, dan X7. Ketiganya mengutamakan kualitas performa. Untuk keunggulan lainnya disesuaikan dengan target pasar.

“Khusus untuk pasar industri ini, kami mengandalkan Research and Development (RnD) Center di Singapura. Di sana, telah ada pusat pengembangan prosesor untuk tablet dan smartphone. Singapura dipilih karena letaknya yang dekat dengan target konsumen kami. Tujuannya agar dapat membaca kebutuhan pasar dengan baik,” jelas Harry.

Bagaimana menurut Anda strategi Intel tersebut?

Related