Strategi Marriott Jaga Loyalitas Konsumen di Masa Pandemi

marketeers article
December 2, 2018 Los Angeles / CA / USA Marriott hotel facade

Tingkat okupansi hotel mengalami penurunan drastis sejak bulan Februari 2020 lalu akibat virus corona. Beberapa jaringan hotel bahkan tutup.

Di tengah bisnis yang menurun, hotel harus tetap menjaga komunikasi dengan konsumennya. Sehingga, loyalitas mereka akan tetap terjaga hingga dapat kembali menikmati layanan hotel setelah pandemi berakhir.

Setidaknya inilah yang dilakukan jaringan hotel Marriott Internasional yang menjaga interaksi dan loyalitas konsumen lewat program Dekat di Rumah selama bulan Ramadan.

“Meskipun menaati arahan pembatasan sosial, Marriott Internasional tidak akan berhenti berkomunikasi dengan konsumen kami. Pada bulan puasa kali ini, kami tetap menjalankan berbagai program, namun bisa dinikmati dari rumah,” kata Ramesh Jackson, Marriott International Market Vice President for Indonesia.

1. Ayo Makan di Rumah

Awalnya, program Ayo Makan akan digelar di semua restoran jaringan hotel Marriott Internasional di Indonesia. Program tahunan selama Ramadan ini menyediakan menu lokal pilihan yang berbeda setiap tahunnya. Pada tahun ini, Marriott menyediakan menu khas Mandalika, Borobudur, Danau Toba, Labuan Bajo, dan Likupang.

“Jika biasanya program ini digelar langsung di restoran, kini kami membuka layanan pengiriman atau takeaway. Beberapa jaringan hotel seperti Sheraton Jakarta Gandaria City Hotel dan Sheraton Surabaya Hotel & Towers menyediakan layanan menu boks untuk berbuka puasa,” papar Ramesh.

Uniknya, Marriott juga menyediakan layanan chef untuk menyediakan makanan khas hotel langsung ke rumah konsumen seperti yang dilakukan oleh Sheraton Surabaya Hotel&Towers. Sementara itu, JW Marriott Hotel Yogyakarta untuk pertama kali membuka layanan Drive-In|Marriott Makan, sebuah konsep takeaway unik yang menawarkan pembersihan kendaraan saat melakukan pemesanan.

2. Program Donasi

Dibalik kampanye Ayo Makan yang dialihkan menjadi sajian berbuka puasa dan sahur di rumah, Marriott menyisihkan sebagian keuntungannya kepada komunitas di daerah sekitar hotel. Ramesh memberikan contoh Ritz-Carlton Pacific Place dan The Mayflower Jakarta Marriott Executive Apartements yang masing-masing menyumbangkan 10% dan 5% dari total penjualan kepada komunitas dan pekerja sektor informal yang terdampak COVID-19.

3. Program Kelas Daring

Memanfaatkan kanal digital untuk tetap terhubung dengan konsumennya, Marriott Internasional juga membuka layanan kelas daring gratis. Kelas-kelas ini terdiri dari kelas masak, olahraga, hingga kerajinan DIY.

“Tidak dapat berinteraksi secara fisik tidak berarti kami melewatkan konsumen. Kini mereka dapat membuka laman marriott.com atau laman YouTube untuk tetap stay in touch dengan Marriott lewat konten-konten yang kami sajikan,” tutup Ramesh.

Editor: Ramadhan Triwijanarko

Related