Strategi Mizan Publika Hadapi Masa Pandemi

marketeers article

Tren pemasaran buku-buku islami kian terlihat geliatnya di Indonesia yang mayoritas masyarakatnya memeluk agama Islam. Salah satu penerbit yang konsisten menghadirkan buku-buku bertema Islam adalah Mizan Publika.

Menurut Sari Meutia, CEO Mizan Publika, Mizan memiliki empat strategi penerbitan.Keempat strategi itu antara lain, menentukan posisi kunci dalam penerbitan, selektivitas dari segi tema dan judul, promosi, dan yang terakhir adalah marketing.

“Hampir 40 tahun Mizan berdiri. Kami sudah membentuk komunitas penerjemah, juga editor yang sudah mengenal masing-masing genre yang ada di Mizan,” ungkap Sari, dalam acara Muharram Marketing Festival 2021 yang digelar MarkPlus Islamic, hari ini, (31/08/2021).

Saat menentukan posisi, Mizan selalu mengajak dan mengangkat penulis-penulis dan topic yang sedang ramai, dan berkembang di Indonesia. Banyak penulis bahkan tokoh muslim yang sudah bergabung dengan Mizan hingga di tahun ke-40 Mizan berdiri. Strategi ini terbukti dapat menembus pasar muslim Indonesia, khususnya dalam bacaan-bacaan dan topik sejarah keislaman

.

 

Kemudian strategi untuk selektivitas, Mizan melakukan seleksi yang mengarah pada beberapa poin sebelum menerbitkan judul-judul baru pada setiap bulannya. Tidak asal dalam menerbitkan buku, Mizan menjamin judul-judul yang diterbitkannya telah lolos seleksi internal Mizal Publika.

“Rukun kedua itu selektivitas buku, di semua unit berlaku. Untuk cover-nya juga kami punya pakemnya, itu sudah menjadi hal yang tidak boleh dipisahkan oleh dunia penerbitan. Selektivitas ini juga membuat produksi kita berkurang 50%, dulu bisa 65 judul (baru) per bulan, sekarang tinggal 25 judul dari seluruh unit. Jadi, cukup signifikan pengurangannya.” Kata Sari.

Setelah melakukan pengawasan pada bagian produksi, Mizan juga tetap memperhatikan strategi untuk memasarkan judul-judul dari produk besutannya. Meski awalnya berfokus pada pemasaran secara offline dan mengandalkan pameran-pameran offline yang rutin diadakan oleh para pegiat komunitas buku Islami. Beruntungnya, sebelum masa pandemi melanda, Mizan sudah melakukan digitalisasi pada sektor pemasarannya. Mizan mendirikan Mizan Head Quarter yang bertujuan untuk memanage pemasaran secara digital dalam platform online dan e-commerce untuk mendongkrak penjualan buku-bukunya.

“Kami juga fokus sekali ke digital marketing. Tapi Alhamdulillah, sebelum masa pandemi COVID-19 ini datang entah kenapa kami memang sudah bersiap. Kami sudah punya Mizan Head Quarter yang khusus menangani digital marketing,” kata Sari.

 

Editor: Eko Adiwaluyo

Related