Strategi Multifinance Membangun Kepercayaan Pelanggan di Indonesia

marketeers article
Strategi Multifinance Membangun Kepercayaan Pelanggan di Indonesia. (MCorp/Marsha)

Industri multifinance terus berupaya membangun reputasi yang kuat untuk meningkatkan kepercayaan pelanggan. Berdasarkan survei MarkPlus Analysis terhadap 200 responden, mayoritas masyarakat telah mempercayai layanan multifinance, dengan tingkat kepercayaan tertinggi mencapai 35,5%.

Survei menunjukkan bahwa 39% responden menganggap layanan multifinance terpercaya, sementara 24,5% lainnya memiliki tingkat kepercayaan yang cukup. Hanya 1% responden yang masih kurang percaya terhadap layanan ini.

BACA JUGA: Indibiz Multifinance Dorong Digitalisasi BPR dan BPR Syariah di Indonesia

“Sebagian besar pelanggan mempercayai multifinance karena reputasi perusahaan yang telah terbentuk dalam jangka waktu lama,” kata Iwan Setiawan, CEO MarkPlus, Inc. dan Marketeers saat Industry Round Table: Multifinance Industry Update dengan tema Game-Changing Strategy to Generate New Leads di Phillip Kotler Theater, Jakarta, Rabu (12/3/2025).

Dari 149 responden yang percaya pada multifinance, 61,7% menyatakan bahwa faktor utama kepercayaan adalah reputasi perusahaan.

Selain itu, 50,3% menilai produk yang ditawarkan sesuai dengan kebutuhan, sementara 45,6% mengacu pada pengalaman positif dan ulasan baik dari pelanggan lain. Akses pembiayaan yang mudah juga menjadi faktor penting, dengan 42,3% responden merasa terbantu oleh layanan yang diberikan.

Kepatuhan terhadap regulasi turut berkontribusi dalam membangun kepercayaan, dengan 32,2% responden menyebutkan aspek ini sebagai pertimbangan utama.

Untuk meningkatkan kepercayaan pelanggan, perusahaan multifinance menerapkan berbagai strategi pemasaran. Salah satu pendekatan yang banyak digunakan adalah kolaborasi dengan influencer untuk membangun citra positif.

Dengan memanfaatkan audiens yang sudah percaya pada influencer, perusahaan dapat memperkuat reputasi dan memperluas jangkauan pasar. Selain itu, pemanfaatan media milik perusahaan juga menjadi strategi penting.

“Keterlibatan influencer bukan sekadar meningkatkan eksposur merek, tetapi juga membangun hubungan emosional dengan calon pelanggan. Hal ini membuat pesan yang disampaikan lebih relevan dan mudah diterima,” ujar Iwan.

Dengan mengelola konten di situs web, blog, atau media sosial resmi, perusahaan dapat memberikan edukasi kepada pelanggan mengenai layanan serta menunjukkan transparansi dalam operasional bisnis.

Strategi co-branding juga sering diterapkan dengan menggandeng perusahaan lain yang sudah memiliki reputasi kuat. Melalui kerja sama ini, multifinance dapat meningkatkan kredibilitas di mata calon pelanggan yang sebelumnya belum mengenal layanan tersebut.

Metode lain yang efektif adalah buzz marketing dan viral marketing. Dengan menciptakan kampanye yang menarik dan relevan, perusahaan bisa meningkatkan kesadaran merek secara luas dalam waktu singkat.

BACA JUGA: MUFG Bank Ambil Alih 80,6% Saham Mandala Multifinance

Konten yang menarik dapat menyebar dengan cepat, membangun persepsi positif, dan menarik lebih banyak pelanggan baru.

“Mengatasi kekhawatiran pelanggan melalui strategi pemasaran yang tepat dapat meningkatkan kepercayaan dan memperkuat reputasi perusahaan di industri multifinance,” tutup Iwan.

Editor: Bernadinus Adi Pramudita

Related

award
SPSAwArDS