Strategi Ninja Xpress Kirim 150 Juta Paket dalam Satu Tahun

marketeers article

Tingginya tren belanja daring pada tahun 2020 turut mempengaruhi industri logistik dalam negeri. Sejumlah perusahaan logistik terkena lonjakan pasar e-commerce yang terjadi sepanjang tahun 2020.

Ninja Xpress misalnya berhasil mencatat traffic pengantaran yang tinggi pada tahun lalu. Ninja Xpress berhasil mengantarkan lebih dari 150 juta paket ke seluruh Indonesia. Pada periode Harbolnas 10.10 sampai 12.12 saja, Ninja Xpress mengalami lonjakan pengiriman lebih dari 35 juta paket.

“Ninja Xpress berhasil mencatat pencapaian yang luar biasa di tengah kondisi pandemi. Secara keseluruhan sepanjang tahun, kami mengalami pertumbuhan, namun pertumbuhan tertinggi terjadi pada momentum Harbolnas pada tiga bulan terakhir di akhir tahun 2020,” ungkap Ignatius Eric Saputra, Country Head Ninja Xpress.

Sebelum momentum Harbolnas, sejak Juli hingga Oktober 2020, perusahaan mencatat pengiriman paket lebih dari 400 ribu tiap harinya. Presentase kenaikan pada masa Harbolnas berada di kisaran angka 40% dibandingkan dengan kondisi normal. Success rate pengiriman Ninja Xpress tercatat di angka 98%. Tidak hanya pengiriman langsung dari platformnya, Ninja Xpress juga berkolaborasi dengan Grab Express untuk layanan pengiriman on-demand.

Menurut Eric, peningkatan ini tidak hanya akibat tingginya traffic pengiriman dari e-commerce. Tapi, juga didorong dengan ragam program yang dilancarkan Ninja Xpress sepanjang tahun 2020. Tahun lalu, Ninja Xpress menggelar program #ObsesiUntukNegeri dengan bentuk pemberdayaan UKM lokal. Sementara itu, program Ninja Academy berhasil membantu lebih dari 2.000 shipper untuk mengembangkan diri.

Tidak berhenti di sana, pada bulan September 2020, perusahaan ini juga meluncurkan Program Akselerasi untuk percepatan peningkatan kapasitas dan kapabilitas UKM, terutama di lanskap digital.

“Kami juga mendengarkan suara dari 400 UKM yang menceritakan tantangan dan isu yang tengah dihadapi sebagai cara untuk menghadirkan dukungan dan program yang tepat dengan kebutuhan mereka. Sehingga, nantinya program pengembangan yang digelar bisa lebih tepat guna dan tepat sasaran,” tutup Eric.

Editor: Ramadhan Triwijanarko

Related