Strategi Pelaku Bisnis Surabaya Kembangkan Pasar di Masa Pandemi

marketeers article
Eksplorasi bisnis baru (Ilustrasi: 123RF)

Pandemi COVID-19 memberikan dampak yang signifikan bagi perekonomian Indonesia. Hampir seluruh wilayah di Indonesia mengalami penurunan ekonomi. Memasuki tahun kedua pandemi, pemerintah mulai menggencarkan kembali pertumbuhan ekonomi di beberapa wilayah, termasuk Surabaya.

Optimisme para pelaku bisnis di Surabaya mulai terlihat dengan meningkatnya pertumbuhan ekonomi di kota tersebut. Berbagai strategi dan inovasi mereka terapkan, bukan hanya untuk bertahan di masa ini, namun juga untuk bisa bersaing secara global.

Tjahjono Haryono, President Director PT Pangan Lestari, perusahaan distributor jasa makanan, memaparkan beberapa strategi perusahaan. Tjahjono mengatakan bahwa perusahaan banyak melakukan perubahan. Perusahaan melakukan berbagai hal, seperti menambah pelayanan, kolaborasi dengan berbagai platform, sampai dengan melakukan kampanye, yaitu Glokal.

“Kami melakukan perubahan strategi, kantor kami perbanyak, kami mulai fokus juga ke daerah yang sebelumnya belum kami jamah, kami juga kerja sama dengan platform. Selain itu, kami juga meluncurkan Glokal, yaitu Globalkan cita rasa lokal. Jadi, kami kerja sama dengan chef ternama untuk branding produk kami menjadi global,” papar Tjahjono.

Inovasi baru juga dilakukan oleh perusahaan yang bergerak di bidang pembangunan dan jasa kawasan industri, PT Makmur Berkah Amanda Tbk. Adi, Direktur Utama Makmur Berkah Amanda memaparkan salah satu inovasi perusahaan, yaitu mendirikan Kawasan Industri Halal pertama di Indonesia, yang bernama Halal Industri Park Sidoarjo (HIPS).

Baru launching saat awal pandemi, Adi mengatakan bahwa kawasan ini akan difokuskan untuk mengembangkan sektor industri kecil menengah. Kawasan ini juga akan menjadi one stop solution, dari proses produksi, sampai dengan pemberian sertifikat halal. Untuk mencapai hal tersebut, perusahaan banyak melakukan pendekatan ke dinas-dinas asosiasi, terutama untuk makanan dan minum karena target market mereka adalah F&B dan obat-obatan.

“Kami punya tagline sustainable halal ecosystem. Kami berupaya untuk menciptakan suatu tempat yang sustainable, integrated¸dan halal. Kami juga banyak melakukan kerja sama dengan beberapa stakeholder. Saat ini, kami akan fokus ke daerah-daerah di sekitar Indonesia,” kata Adi.

Adi pun memaparkan rencana perusahaan untuk 5 tahun kedepan. Tahun 2023, Adi mengatakan bahwa perusahaan akan fokus untuk melawan negara kompetitor seperti Thailand dan Malaysia untuk menjadi kawasan industri halal terbesar di ASEAN.

“Tahun 2023, rencana kami akan fokus ke ASEAN. Target market kita tetap dengan obat-obatan dan F&B. Kami akan lakukan kerja sama dengan asosiasi luar negeri. Tahun 2028 nanti, kami baru akan fokus ke global. Intinya, saat ini kita fokus di Indonesia dulu, karena memang target awal kita mau menaikan kelas UKM,” tutup Adi.

 

Editor: Eko Adiwaluyo

Related