Strategi Schneider Electric Dalam Mendorong Smart Manufacturing di Indonesia

Schneider Electric meresmikan Innovation Hub Jakarta sebagai bagian dari strategi untuk mendorong smart manufacturing dalam meningkatkan efisiensi dan keberlanjutan industri di Indonesia.
Langkah ini mengintegrasikan teknologi digital dan otomasi guna mempercepat transformasi industri Tanah Air.
BACA JUGA: Survei Schneider Electric: 98% Pemimpin Bisnis Targetkan Keberlanjutan
Dengan pendekatan smart manufacturing, Schneider Electric menghubungkan teknologi informasi (IT) dan teknologi operasional (OT) melalui platform terbuka yang memungkinkan industri beradaptasi dengan cepat terhadap perubahan pasar.
Faisol Riza, Wakil Menteri Perindustrian Republik Indonesia, mengatakan bahwa inisiatif ini diharapkan dapat meningkatkan produktivitas serta mengurangi konsumsi energi di sektor manufaktur.
“Schneider Electric telah membuktikan bahwa efisiensi produksi dapat dicapai melalui inovasi, terutama dalam teknologi industri 4.0,” kata Faisol Riza saat konferensi pers di Jakarta, dikutip Senin (3/3/2025).
Dalam Innovation Hub, Schneider Electric memperkenalkan solusi EcoStruxure for Industry yang memungkinkan integrasi sistem IT dan OT untuk meningkatkan fleksibilitas operasional.
Selain itu, EcoStruxure Automation Expert dikembangkan guna mempercepat otomatisasi industri dengan pendekatan berbasis perangkat lunak.
Schneider Electric juga menghadirkan Lexium Cobot, robot kolaboratif yang dirancang untuk meningkatkan efisiensi produksi sekaligus menjaga keamanan pekerja.
Teknologi ini telah diterapkan di pabrik Schneider Electric di Batam yang mendapat pengakuan sebagai Lighthouse Smart Factory dari World Economic Forum.
Selain digitalisasi, perusahaan berkomitmen terhadap dekarbonisasi industri dengan target net zero di seluruh rantai operasional pada 2025. Upaya ini mencakup optimalisasi penggunaan energi terbarukan serta pengurangan emisi karbon dalam proses produksi.
“Kami berkomitmen untuk membatasi kenaikan suhu global hingga 1,5 derajat Celsius dengan mencapai netral karbon di seluruh operasi pada 2025,” ujar Martin Setiawan, Cluster President Schneider Electric Indonesia dan Timor Leste.
Untuk mencapai target tersebut, Schneider Electric berkolaborasi dengan pemerintah, mitra industri, dan pelanggan dalam penerapan solusi energi berkelanjutan.
Teknologi yang dikembangkan sejak 1973 ini mendukung visi Indonesia dalam mencapai netral karbon pada 2060.
BACA JUGA: Strategi Digital Schneider Electric dalam Transformasi Industri di Indonesia
Dengan kombinasi smart manufacturing dan inisiatif keberlanjutan, Schneider Electric berambisi menjadi enabler dalam transformasi industri di Indonesia.
“Langkah ini tidak hanya meningkatkan efisiensi energi, tetapi juga menciptakan ekosistem industri yang lebih adaptif dan ramah lingkungan,” tutup Martin.
Editor: Bernadinus Adi Pramudita