Strategi Unilever Jaga Stabilitas Bisnis Kala Pandemi

marketeers article
Milan, Italy August 10, 2017: Unilever website homepage. It is a Dutch-British transnational consumer goods company. Unilever logo visible.

Unilever menjadi salah satu perusahaan yang mencatatkan geliat pertumbuhan positif di tengah pandemi, COVID-19. Namun, hal ini tidak lantas membuat perusahaan berdiam di zona nyaman. Unilever telah meramu strategi untuk menjaga stabilitas bisnis mereka di tengah ketidakpastian kondisi pandemi.

Hemant Bahshi, Presiden Direktur PT Unilever Indonesia, Tbk menjelaskan, hal pertama yang dilakukan Unilever adalah memastikan ketersediaan produk di pasaran. Pasalnya, ia tidak memungkiri jika produk kebutuhan sehari-hari, terutama produk kebersihan diri dan rumah menjadi kian penting bagi konsumen di tengah pandemi.

Untuk itu, Unilever memilih fokus mengembangkan lini produk inti. “Kami memprioritaskan Stock Keeping Unit (SKU) yang mendukung kesehatan dan kebersihan masyarakat Indonesia ditengah situasi seperti ini. Saat ini konsumen juga membutuhkan produk kesehatan dan kebersihan dalam jumlah yang jauh lebih besar daripada sebelumnya,” terang Hemant di Tangerang, Rabu (29/04/2020).

Unilever bahkan melipatgandakan produksi hand sanitizer Lifebuoy hingga 100 kali lipat dalam waktu beberapa minggu.

”Dalam waktu yang begitu singkat, kami menggenjot pasokan kami secara besar-besaran, mengakses kemasan baru, memproduksi, dan menghadirkan produk tersebut di pasaran,” tegas Hemant.

Bukan hanya untuk memenuhi kebutuhan konsumen, percepatan kapasitas produksi beberapa produk yang terkait dengan kesehatan dan kebersihan juga disalurkan Unilever kepada pihak yang membutuhkan, seperti rumah sakit.

Unilever Indonesia memberikan dukungan mencapai Rp 50 miliar untuk penanganan kasus COVID-19 di Indonesia. Bantuan tersebut diwujudkan dalam bentuk hand sanitizer, sabun, produk makanan dan minuman, produk perawatan higienitas rumah, paket makanan bagi tenaga medis, dan APD (Alat Pelindung Diri) bagi tenaga medis, serta Polymerase Chain Reaction (PCR) test kit yang disalurkan secara independen, maupun dalam kemitraan dengan berbagai lembaga resmi terpercaya.

Strategi lain yang diramu Unilever adalah soal inovasi. Unilever belum lama ini meluncurkan brand terbaru mereka, Sahaja. Brand yang mengambil positioning sebagai produk untuk menjawab kebutuhan umat muslim ini pun dengan cepat berinovasi di tengah situasi pandemi. Dalam kurun waktu enam minggu, Sahaja meluncurkan inovasi produk spray higienis ke pasar.

Soal distribusi penjualan, Unilever memperluas aksesibilitas melalui Unilever Home Delivery. Konsumen dapat memperoleh informasi lengkap melalui laman website www.unileverhomedelivery.com untuk mengetahui cara membeli produk-produk Unilever secara daring, baik melalui jaringan e-commerce maupun WhatsApp.

Sejauh ini, layanan Unilever Home Delivery  tersedia di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, Medan, Pontianak, Bandung, Yogyakarta, Semarang, Surabaya dan Makasar.

Terakhir, Unilever juga memastikan agar kesehatan dan keselamatan seluruh karyawan tetap terjaga. Unilever memantau kondisi para karyawan secara harian bersama dengan tim dokter perusahaan, dan memastikan kelengkapan atribut alat pelindung diri yang memadai.  

Dengan deretan strategi tersebut, Unilever optimistis dapat mencapai pertumbuhan yang lebih baik hingga kuartal IV-2020.

Menilik laporan kinerja keuangan Unilever di kuartal I-2020, perusahaan tercatat mengalami kenaikan penjualan bersih sebesar 4,6% (Rp 11,2 triliun) dibandingkan periode yang sama di tahun lalu.

Pertumbuhan penjualan tersebut didorong oleh pertumbuhan penjualan domestik sebesar 4,4%, serta pertumbuhan penjualan ekspor sebesar 9,0%. Unilever juga mencatat laba bersih di kuartal I-2020 sebesar Rp1,8 triliun, atau tumbuh sebesar 6,5% dibandingkan dengan periode yang sama di 2019.

Related