Pasar saham di sejumlah negara Asia dibuka melemah pada Senin (7/4/2025). Penurunan ini terjadi sejak pekan lalu, setelah Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump mengumumkan kebijakan tarif impor baru.
Trump mengenakan tarif 10% untuk semua produk impor, bahkan tarif yang lebih tinggi untuk negara-negara yang memiliki surplus perdagangan dengan AS. Kebijakan ini sontak mengguncang pasar saham global.
Banyak investor khawatir akan terjadinya perang dagang dan perlambatan ekonomi. Di tengah kondisi pasar yang tidak menentu seperti ini, nasihat dari Warren Buffett kembali relevan.
Dalam suratnya kepada para pemegang saham Berkshire Hathaway pada 2017, Buffett mengutip puisi terkenal karya Rudyard Kipling berjudul If.
BACA JUGA: Rupiah Terus Melemah, Pertimbangkan Investasi Ini agar Tetap Cuan
Puisi itu sendiri mengajarkan akan pentingnya ketenangan, disiplin diri, dan tetap teguh dalam menghadapi tekanan.
“Jika kamu bisa tetap tenang saat semua orang di sekitarmu panik… Jika kamu bisa tetap tenang saat semua orang di sekitarmu kehilangan kendali… Jika kamu bisa bersabar dan tidak lelah menunggu… Jika kamu bisa berpikir tanpa menjadikan pikiran itu sebagai tujuan utama… Jika kamu bisa percaya pada dirimu sendiri saat semua orang meragukanmu… Maka dunia ini dan segala isinya akan menjadi milikmu.”
Buffett menggunakan kutipan tersebut untuk mengingatkan bahwa kunci menghadapi masa sulit adalah bersabar, konsisten, dan berpikir jangka panjang. Menurut sang CEO Berkshire Hathaway, tetap tenang dan percaya diri bisa membantu Anda melewati masa-masa sulit.
Buffett juga pernah membagikan strategi investasinya saat krisis ekonomi tahun 2008 dalam kolom opini di The New York Times berjudul Buy American. I Am.
Dalam tulisan tersebut, ia menjelaskan prinsip, “Takutlah saat orang lain serakah, dan jadilah serakah saat orang lain takut.”
BACA JUGA: Hidup Hemat vs Investasi, Mana yang Bikin Pemula Lebih Cepat Kaya?
Tak berhenti di situ, dalam artikel yang dikutip Times of India, sang miliarder itu juga membagikan sejumlah tips untuk menghadapi pasar saham yang anjlok.
Buffett menyarankan agar pemegang saham mengerjakan hal-hal yang benar-benar dikuasai, daripada mencoba mengambil semua peluang yang ada.
“Perbedaan antara orang “sukses” dan orang yang benar-benar sukses adalah, orang yang benar-benar sukses hampir selalu mengatakan tidak pada hampir segala hal. Jadi, bijaklah dalam menentukan prioritas,” imbuhnya.
Buffett juga menekankan pentingnya berada di lingkungan orang-orang yang jujur, berbakat, dan punya semangat tinggi. Ia yakin hal ini dapat membuat pekerjaan lebih bermakna dan kesuksesan lebih mudah diraih.
Editor: Eric Iskandarsjah Z