Warren Buffett sering kali terlihat seolah mampu menebak ke mana arah pasar saham bergerak. Strategi investasinya yang sederhana namun tajam, membuat banyak keputusan Buffett terlihat seperti hasil dari kemampuan meramal.
Hal itu, salah satunya, terlihat dari keputusan sang CEO Berkshire Hathaway yang belum lama ini mengurangi kepemilikan saham Berkshire di Apple dan Bank of America. Keputusan itu awalnya terlihat seperti kesalahan, namun kini, langkah tersebut justru terbukti sangat tepat.
Pada kuartal IV tahun 2023, Buffett menjual saham Apple yang saat itu harganya berada di kisaran US$ 166 hingga US$ 199, bahkan sempat melonjak ke US$ 255. Namun, beberapa waktu kemudian, harga saham tersebut kembali turun ke US$ 169.
BACA JUGA: Tips Menerapkan Frugal Living yang Sesuai Prinsip Ekonomi Syariah
Begitu pula dengan Bank of America, yang sempat naik ke US$ 48 sebelum akhirnya anjlok ke US$ 33. Dalam dua kasus ini, Buffett terlihat seakan bisa memprediksi pasar saham, yang membuatnya yakin untuk menjual terlebih dahulu sebelum harganya anjlok.
Padahal, itu sebenarnya didasarkan pada analisis bisnis yang mendalam. Menurut The Motley Fool, kunci utama strategi Buffett terletak pada fokusnya terhadap nilai jangka panjang suatu perusahaan, bukan fluktuasi harga saham.
“Alih-alih terpaku pada grafik pasar, Buffett memilih untuk mempelajari seberapa sehat dan kuat sebuah bisnis dalam menghasilkan keuntungan,” demikian penjelasan Stephen Wright, dosen di Universitas Oxford yang merupakan pengikut setia Warren Buffett, dikutip Minggu (13/4/2025).
BACA JUGA: Tepatkah Beli Saham saat IHSG Anjlok? Ini Kata Ahli
Jika sebuah perusahaan memiliki kinerja konsisten dan prospek pertumbuhan jangka panjang, harga sahamnya akan mengikuti cepat atau lambat. Buffett bukannya memprediksi kapan pasar berubah arah, tapi yakin bahwa pasar akan menyesuaikan diri dengan nilai dari suatu bisnis.
Alih-alih fokus pada harga saham, Buffett lebih memperhatikan kualitas bisnis itu sendiri. Dalam jangka panjang, performa bisnis, khususnya berapa banyak uang yang dihasilkannya adalah penentu utama nilai saham.
Buffett tidak peduli kapan pasar akan menyadari nilai asli suatu bisnis. Tapi menurutnya, hal itu pasti terjadi, cepat atau lambat.
Inilah prinsip utama yang selalu dia pegang saat membeli atau menjual saham. Berkat prinsip ini pula, hasil investasinya tetap kuat selama lebih dari 60 tahun.
Editor: Tri Kurnia Yunianto