Pantai selama ini dikenal sebagai tempat wisata yang menyenangkan, tetapi ternyata, manfaatnya tidak hanya sebatas itu. Sejumlah penelitian terbaru membuktikan bahwa berlibur ke pantai juga dapat memberikan dampak positif terhadap kesehatan otak.
Britton, seorang peselancar sekaligus peneliti, menjelaskan berada di dekat laut dapat membantu seseorang lebih “hadir” dalam momen. Aktivitas seperti berselancar atau sekadar mendengarkan deburan ombak menuntut fokus penuh, yang lantas berdampak positif bagi otak.
“Rasa ‘hadir’ sepenuhnya ini membebaskan pikiran dari kekhawatiran atau pikiran yang terus berputar. Efek semacam ini mirip dengan meditasi, yang diketahui dapat menenangkan pikiran dan meredakan stres,” ujar Britton, dikutip dari National Geographic, Sabtu (24/5/2025).
BACA JUGA: Tips Memilih Hewan Kurban yang Sehat untuk Iduladha
Pantai Mendorong Aktivitas Fisik yang Menyehatkan
Lingkungan pantai juga secara alami mendorong orang untuk bergerak, entah itu berjalan menyusuri pasir, berenang, atau bermain bola. Ini disebut sebagai blue gym, istilah yang menggambarkan manfaat kebugaran dari ruang biru seperti laut dan danau.
Senada dengan itu, sbuah studi dalam jurnal Environmental Research (2020) menemukan bahwa meskipun aktivitas fisik lebih intens di taman atau ruang hijau, durasi olahraga justru lebih lama ketika dilakukan di pantai. Itu karena waktu terasa berjalan lebih lambat di dekat air, sehingga membuat tubuh terasa lebih rileks.
Tidur Lebih Nyenyak dan Stres Lebih Terkendali
Manfaat dari aktivitas fisik dan ketenangan di pantai juga berdampak pada kualitas tidur. Sebuah analisis pada tahun 2024 menunjukkan mereka yang lebih sering mengunjungi pantai atau ruang hijau cenderung memiliki risiko lebih rendah mengalami kurang tidur.
BACA JUGA: 4 Cara Mengatasi Rasa Bersalah karena Tidak Produktif
Kualitas tidur yang baik lantas berkontribusi langsung pada kesehatan otak, seperti peningkatan daya ingat, konsentrasi, dan kestabilan emosi.
Mengurangi Rasa Sakit
Laut juga dipercaya mampu membantu mengurangi rasa sakit, terutama yang berkaitan dengan stres dan kecemasan. Peneliti pun mulai memanfaatkan teknologi virtual reality untuk mendekati kondisi sebenarnya.
Sebuah studi tahun 2017, misalnya, telah menggunakan simulasi pantai virtual untuk membantu pasien gigi yang cemas menghadapi perawatan. Hasilnya, suasana pantai virtual tersebut bisa menenangkan pikiran pasien, sehingga lebih mudah mengatasi rasa takut dan tidak nyaman.
Editor: Ranto Rajagukguk