Sudah Digitalisasi, Tapi Banyak Nasabah Bank Belum Teredukasi

marketeers article
mobile bank online

Berdasarkan riset Backbase dan IDC, 40% nasabah bank di Indonesia akan menikmati layanan pendaftaran dan verifikasi langsung secara digital per tahun 2023. Sedangkan menurut laporan Fintech and Digital Banking 2025 yang juga diterbitkan Backbase dan IDC, sebanyak 63% konsumen akan mengadopsi perbankan digital.

“Nasabah Indonesia akan memiliki beberapa rekening perbankan, baik tradisional maupun digital. Kesetiaan nasabah ini dapat diperoleh dengan menciptakan persepsi bahwa bank saya mengerti saya,” ujar Regional Head Backbase ASEAN dan India Riddhi Dutta.

Melihat kondisi pandemi saat ini, para pemain di industri perbankan dituntut sigap memberikan pelayanan secara digital. Meski layanan perbankan digital bukanlah hal baru, namun sektor perbankan masih menghadapi kesulitan untuk mengedukasi nasabahnya.

Pasalnya, 70% nasabah di wilayah Asia Pasifik masih memandang proses perbankan sebagai sesuatu yang membosankan. Sehingga baru 30% basis nasabah yang aktif menggunakan saluran digital.

Situasi yang terus mengalami perubahan diperkirakan akan mengubah kebiasaan nasabah dan mendorong percepatan penggunaan layanan digital oleh nasabah. Dengan anjuran untuk tinggal di rumah selama pandemi contohnya, nasabah kemudian mau tidak mau harus menggunakan saluran digital. Kini tinggal bagaimana para pemain bisa memastikan layanan yang mereka hadirkan dapat memenuhi kebutuhan nasabah.

Di Indonesia, nasabah yang melek dengan perbankan digital mengharapkan kepuasan yang cepat akan layanan perbankan. Untuk mengimbangi cepatnya permintaan ini, perbankan harus memprioritaskan sumber dayanya untuk fokus pada nasbaah dan platform digital dalam menyederhanakan proses perbankan daring.

Kesetiaan nasabah yang kuat diperlukan dan dapat diraih lebih cepat melalui kolaborasi dengan pihak ketiga untuk memproses layanan dengan lebih cepat dan memberikan pengalaman nasabah yang lebih baik lagi.

Editor: Ramadhan Triwijanarko

Related