Sunarso Terpilih Jadi Marketeer of The Year 2022

marketeers article
Sunarso, Direktur Utama BRI. Foto: Dokumentasi BRI

Performa selama setahun terakhir dalam menakhodai bank milik negara PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk membuat Sunarso yang menjabat sebagai Direktur Utama pantas mendapat gelar Marketeer of the Year 2022. Penghargaan ini diberikan dalam The 17th MarkPlus Conference 2023 di Ritz-Carlton Jakarta, Pacific Place, Kamis (8/12/2022).

Penganugerahan tersebut tidak lepas dari sepak terjang Sunarso yang sukses menerapkan semangat creativity, innovation, entrepreneurship, dan leadership yang kuat. Semangat ini mengantarkan BRI mencapai performa baik di tengah situasi sulit, khususnya tetap mampu memberikan value kepada para nasabahnya.

Selama enam bulan pertama tahun 2022, misalnya, BRI berhasil mengantongi keuntungan Rp 24,8 triliun. Tiga bulan berikutnya atau pada kuartal III tahun 2022, kinerja keuangan BRI mencatatkan laba bersih Rp 39,31 triliun. Kondisi keuangan yang sehat ini menjadi prestasi tersendiri bagi BRI, mengingat, kondisi perekonomian global sedang menghadapi tantangan.

Menurut Sunarso, kemampuan perusahaan menjaga fundamental kinerja keuangan yang positif karena tetap fokus pada core business di segmen usaha mikro, kecil, dan menengah (UKM), kualitas aset yang terjaga dengan prudent, serta likuiditas yang memadai. “Dalam sembilan bulan, BRI Group berhasil mencatatkan pertumbuhan laba bersih 106,14% year-on-year (yoy) dengan total aset meningkat 4,00% yoy menjadi Rp 1.684,60 triliun,” ujar Sunarso dalam keterangan resminya ke media.

Fokus UMKM

Menurut Sunarso, pencapaian tersebut tidak lepas dari respons strategis BRI yang tepat. Fungsi perantara penyaluran kredit dan penghimpunan dana masyarakat tumbuh positif. BRI, sambung Sunarso, mampu menjaga keberlanjutan pertumbuhan tersebut dengan fokus pada aspek likuiditas, khususnya pertumbuhan dana murah, menjaga kualitas aset, terutama kredit yang direstrukturisasi akibat pandemi COVID-19.

“BRI juga mampu bertumbuh dalam fee based income yang semakin baik. Ini ditopang oleh meningkatnya transaksi perbankan digital BRI sebagai buah transformasi digital secara berkelanjutan,” katanya.

Performa BRI juga ditunjukkan dalam penyaluran kredit. Sampai akhir September lalu, total kredit dan pembiayaan BRI Group mencapai Rp 1.111,48 triliun atau tumbuh 7,92% yoy. Sementara, portofolio kredit UMKM BRI meningkat 9,83% yoy dari Rp 852,12 triliun pada akhir September 2021 menjadi Rp 935,86 triliun pada akhir September 2022. Artinya, proporsi kredit UKM dibandingkan total kredit BRI meningkat terus sebesar 84,20%.

“Semakin besarnya porsi pembiayaan ke segmen UKM menjadi bukti BRI terus mendorong pemulihan dan pertumbuhan perekonomian Indonesia. Bila UKM berkembang, lapangan kerja juga bertambah. Sekitar 97% lapangan kerja di Indonesia disumbang oleh segmen UMKM ini,” katanya.

Inklusi Keuangan

Salah satu kreativitas BRI dalam mendukung inklusi keuangan di Indonesia adalah strategi hybrid bank. Strategi ini diwujudkan dalam beberapa bentuk, seperti integrasi ekosistem ultramikro dan perluasan layanan Agen BRILink. Semua itu menjadi bagian dari aspirasi BRI menjadi Champion of Financial Inclusion pada tahun 2025.

Keberadaan Holding Ultra Mikro (UMi) selama setahun ini telah memberi dampak positif pada ekonomi akar rumput, khususnya pelaku usaha ultramikro. Menurut Sunarso, hal itu nampak dari keberhasilan Holding UMi mengintegrasikan 28,1 juta nasabah dengan total outstanding pembiayaan Rp 196,6 triliun alias melebihi target awal sebesar 3,3 juta.

Sementara itu, Sentra Layanan Ultra Mikro (SENYUM) telah mencapai 1.003 lokasi alias melebihi target awal sebanyak 978 lokasi gerai. Lalu, nasabah PNM Mekaar yang saat ini tergabung sebagai Agen BRILink sudah tembus 47,2 ribu. Hingga September 2022, BRI telah memiliki 597.177 agen di seluruh Indonesia. “Agen ini sudah melayani transaksi finansial 799 juta transaksi dengan nilai Rp 963 triliun selama sembilan bulan,” katanya.

Sunarso menambahkan, Agen BRILink mampu memberi economic sharing fee yang diterima agen dengan besaran yang diproyeksikan mencapai Rp 2-3 triliun. Ia tetap optimistis sampai akhir tahun 2022, BRI akan terus memperkuat performanya. Termasuk tetap penuh semangat menghadapi tahun 2023 yang diproyeksikan sebagai tahun sulit. “BRI terus melakukan transformasi berkelanjutan demi mempertahankan kinerja yang prominen dan terus tumbuh sehat dan tangguh,” pungkas Sunarso.

Related