Surabaya Tak Mau Kalah Kembangkan Kreativitas Startup

marketeers article

Surabaya merupakan salah satu pusat perekonomian dengan tingkat pertumbuhan yang sangat cepat. Dengan jumlah penduduk yang mencapai sekitar 3.110.187 orang pada tahun 2012, Surabaya berkembang sebagai kota metropolitan. Posisi strategis Kota Surabaya sebagai pusat kegiatan ekonomi masyarakat tidak hanya di Jawa Timur namun juga bagian Timur Indonesia. Ada lebih dari 60 Universitas di Surabaya yang merupakan sebuah tempat yang tepat untuk menciptakan ekosistem perusahaan rintisan teknologi yang dibangun oleh anak muda.

Start Surabaya bersama PT Elang Mahkota Teknologi Tbk. (EMTEK) mempersembahkan Startup Sprint, sebuah kompetisi bagi perusahaan rintisan  berbasis teknologi untuk mencari solusi yang bermanfaat dan menyelesaikan berbagai permasalahan besar negeri ini, dari Surabaya untuk Indonesia lebih baik. Startup Sprint membuka kesempatan bagi perusahaan rintisan digital yang berasal dari Surabaya untuk tumbuh menjadi perusahaan global.

Representatif dari Group EMTEK dan Founder dari Seekmi.com, Nayoko Wicaksono, menuturkan keyakinannya bahwa Surabaya akan tumbuh menjadi pusat industri kreatif dan teknologi nasional. “Surabaya merupakan kota dengan modal yang sangat lengkap untuk mengembangkan industri kreatif dan teknologi yang mana anak muda dapat menjadi tulang punggung perekonomian daerah, bahkan nasional,” ujarnya

Sepuluh finalis akan berkesempatan untuk dibimbing oleh para mentor berpengalaman dan mendapatkan fasilitas untuk bekerja di coworking space terbaik di Surabaya, Forward Factory bersama dengan beberapa techno start up nasional terbaik. Selain itu, tiga tim terbaik juga akan mendapatkan hadiah senilai Rp 50 juta dan tujuh tim lainnya mendapatkan Rp 25 juta. Pemenang utama akan mendapatkan hadiah sebuah perjalanan ke Silicon Valley untuk belajar dan bertukar pengalaman dengan para pelaku industri teknologi kelas dunia.

Sepuluh finalis tersebut merupakan hasil penyaringan dari para start up mendatfar, yang diumumkan pada 24 September 2015 mendatang. Para sepuluh finalis akan memasuki masa bimbingan pada 26-27 September 2015.

“Jelang Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) 2015 Indonesia harus bergerak menuju bentuk ekonomi baru yang berbasis pengetahuan dan berlandaskan modal intelektual dan kreativitas manusia. Melalui Startup Sprint, kami ingin mendorong masyarakat agar memulai bisnis dengan menciptakan solusi atas permasalahan sosial dengan menggunakan teknologi. Kami juga mendorong terus berbagai inisiatif dan kolaborasi antara berbagai pihak untuk menyelesaikan berbagai permasalahan di masyarakat melalui teknologi,” pungkas Nayoko.

Related