Survei Dapil Polmark Indonesia, Kemiskinan dan Harga Kebutuhan Pokok Jadi Masalah Mendesak

marketeers article
Survei Dapil Polmark Indonesia Pemilu 2024. (FOTO: Marketeers/Vedhit)

PolMark Research Center (PRC), lembaga riset di bawah naungan PolMark Indonesia melakukan survei dengan melibatkan jaringan pewawancara/surveyor PRC di seluruh wilayah Indonesia, kecuali Papua dan Papua Barat, termasuk provinsi-provinsi hasil pemekaran. Hasil survei tersebut merupakan laporan ringkas dari data yang dihasilkan oleh 78 survei Daerah Pemilihan (Dapil). 

Dalam rentang waktu 26 Oktober 2022 hingga 19 Maret 2023, 77 survei Dapil dilaksanakan, dengan satu survei tambahan pada periode 23 Januari hingga 3 November 2022. Keseluruhan data ini merupakan hasil agregasi dari 78 survei Dapil.

Dalam 77 survei Dapil, setiap survei melibatkan 800 responden, sedangkan satu survei melibatkan 880 responden. Dengan demikian, jumlah total responden dalam agregat data ini mencapai 62.480 orang yang tersebar di hampir seluruh wilayah Indonesia. 

Survei ini mencakup populasi sebesar 97,8% dari seluruh pemilih potensial Pemilu. Eep Saefulloh Fatah, Founder & CEO PolMark Indonesia serta Konsultan Eksekutif Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) menyatakan dari agregat data 78 survei Dapil terungkap bahwa masalah yang paling mendesak untuk diselesaikan dalam Pemilu 2024 dan kesulitan hidup rakyat adalah tingginya persentase masyarakat yang masih hidup dalam garis kemiskinan. 

Selain itu, meningkatnya harga kebutuhan pokok juga menjadi kesulitan hidup bagi kebanyakan masyarakat Indonesia.

BACA JUGA: Survei: Nano Influencer Berdampak Paling Besar ke Pembelian Konsumen

“Berdasarkan hasil survei, saat ini masyarakat yang masih berada dalam garis kemiskinan angka surveinya hampir mencapai 36%. Kemudian Harga-harga kebutuhan pokok yang terus meningkat juga menjadi kesulitan hidup masyarakat Indonesia yang angkanya hampir mencapai 32%,” ujar Eep di Jakarta, Selasa (11/7/2023).

Sebagai informasi, responden survei adalah warga negara Indonesia (WNI) yang memenuhi syarat untuk memberikan suara, yaitu mereka yang berusia 17 tahun atau lebih dan/atau sudah menikah pada saat survei dilaksanakan. Pemilihan responden dilakukan secara acak dengan menggunakan metode multistages random sampling

Margin of Error dalam agregat data survei 78 Dapil ini adalah +/- 0,4%. Penentuan jumlah responden per Dapil didasarkan pada proporsi jumlah pemilih di setiap kabupaten/kota di Dapil tersebut. 

Jumlah responden per kabupaten/kota mencerminkan proporsi pemilih di wilayah tersebut. Semua responden diwawancarai secara langsung melalui wawancara tatap muka oleh para pewawancara/surveyor yang telah mendapatkan pelatihan khusus untuk memastikan kualitas wawancara dan hasil survei secara menyeluruh.

BACA JUGA: Dorong Layanan, Surveyor Indonesia Adaptif dan Terus Bertransformasi

Setelah tahap wawancara selesai, dilakukan quality control dengan melakukan pengecekan lapangan ulang terhadap 20% responden yang telah diwawancarai dan dipilih secara acak. Untuk memperkuat kualitas survei, quality control juga melibatkan penghubungan ulang melalui telepon kepada semua responden yang bersedia memberikan nomor kontak mereka saat wawancara dilakukan.

Editor: Ranto Rajagukguk

Related