Survei: Fleksibilitas Masih menjadi Pilihan Utama Pekerja

marketeers article
Ilustrasi (Foto: 123rf)

Meskipun pandemi sudah mereda, tren bekerja dari rumah ternyata belum surut. Sebuah survei terbaru yang dilakukan oleh Bloomberg Intelligence menunjukkan bahwa fleksibilitas kerja tetap menjadi prioritas utama bagi banyak karyawan di berbagai negara.

Dalam survei bertajuk Return to Office Survey, yang dilakukan pada Maret 2025, sebanyak 71% responden menyatakan bahwa mereka lebih memilih sistem kerja hybrid. Sementara itu, hanya 9% yang memilih untuk kembali ke kantor secara penuh waktu.

BACA JUGA: Bukan Multi-Tasking, Ini Kunci Produktif yang Sesungguhnya

Survei ini melibatkan 1.500 responden dari sejumlah negara, termasuk Amerika Serikat, Jepang, Inggris, Prancis, Jerman, dan Australia. Hasilnya menunjukkan bahwa para pekerja tidak hanya ingin mempertahankan fleksibilitas dalam lokasi kerja, tetapi juga dalam pengaturan jam kerja.

“Data memperlihatkan bahwa pekerja masa kini menilai fleksibilitas sebagai faktor penting dalam keseimbangan hidup dan pekerjaan. Perusahaan yang tak menyesuaikan diri dengan ekspektasi ini berisiko kehilangan talenta terbaik,” demikian tulis laporan tersebut, dikutip dari ABC News, Kamis (24/4/2025).

Temuan menarik lainnya, preferensi bekerja dari rumah ternyata lebih kuat di kalangan pekerja perempuan dan generasi muda. Para wanita mengaku lebih mampu menyeimbangkan tanggung jawab pekerjaan dan rumah tangga jika bekerja dari rumah.

BACA JUGA: Gaya Humoris Steve Jobs: Pemimpin Hebat Tak Harus selalu Serius

Sementara generasi muda merasa lebih produktif tanpa harus menghabiskan waktu dan energi di perjalanan. Meski demikian, para pemimpin perusahaan masih berada dalam dilema.

Di satu sisi, mereka ingin meningkatkan kolaborasi dan budaya kerja dengan kehadiran fisik. Di sisi lain, mereka tak bisa menutup mata bahwa fleksibilitas sudah menjadi bagian penting dalam kehidupan kerja modern.

Related

award
SPSAwArDS