Survei: Masyarakat akan Habiskan Rp 3 Juta untuk Belanja selama Ramadan

marketeers article
Ilustrasi belanja THR saat Idul Fitri. Sumber gambar: 123rf.

Penyedia konten pemasaran, InMobi mengeluarkan hasil riset terbarunya terkait dengan tren belanja kebutuhan Ramadan tahun 2023. Dari haril survei belanja kebutuhan Ramadan diperkirakan bakal naik 56% dibandingkan dengan Ramadan tahun 2022.

Rishi Bedi, Managing Director InMobi Asia Pasifik menuturkan, sebagian besar masyarakat akan menghabiskan setidaknya Rp 3 juta untuk belanja Ramadan tahun ini. Hal ini akan menjadi peluang yang baik bagi merek untuk meningkatkan penjualan dan aktivitas pemasarannya.

Kendati demikian, Rishi tidak menyebutkan berapa jumlah responden yang terlibat survei tersebut. Dia juga tak menyebut demografi responden.

BACA JUGA: TikTok Bagikan Prediksi Tren Konten dan Pengguna untuk Ramadan 2023

“Sekitar 60% responden berencana membelanjakan setidaknya Rp 3 juta untuk Ramadan tahun ini, naik dari 56% pada 2022. Selain itu, kebiasaan mobile-centric yang dikembangkan selama pandemi COVID-19 terus berlanjut, terutama dengan 98% responden memilih untuk mengeksplorasi penawaran, produk, dan brand untuk Ramadan di perangkat seluler (mobile). Dan, 56% lebih memilih perangkat seluler sebagai saluran pembelian utama mereka,” kata Rishi melalui keterangannya, Selasa (7/2/2023).

Menurutnya, Indonesia memiliki populasi Muslim terbesar di dunia, yaitu sekitar 229 juta jiwa. Hal tersebut menjadikan Ramadan sebagai salah satu momen yang paling banyak diamati di negara ini.

Pengeluaran konsumen cenderung meningkat selama Ramadan, antara lain untuk berbelanja oleh-oleh, tiket perjalanan, dan buka puasa. Selain itu, persiapan menyambut Idulfitri juga turut memacu belanja konsumen yang bersemangat ingin merayakan hari kemenangan setelah berpuasa sebulan lamanya.

BACA JUGA: 53% Orang Akan Membelanjakan THR, Ini Produk yang Dicari

“Setiap tahun, kemeriahan Ramadan memicu gelombang aktivitas belanja yang masif di Indonesia, dan kami memperkirakan akan terjadi lonjakan tahun ini dibandingkan tahun-tahun sebelumnya yang kurang terdengar. Menariknya, ponsel tetap dominan sebagai saluran pilihan untuk berbelanja, hiburan, dan bahkan kegiatan keagamaan di antara konsumen meskipun pembatasan perjalanan dan pertemuan fisik dilonggarkan,” ujarnya.

Rishi menambahkan, sebanyak 72% responden adalah penjelajah kategori yang menghabiskan waktu merencanakan dan meneliti pembelian mereka secara online. Dan, 31% di antaranya memulai penelusuran satu bulan sebelum Ramadan.

Lalu, satu dari tiga total unduhan aplikasi di Indonesia adalah aplikasi belanja, dengan puncak unduhan terjadi pada dua bulan sebelum Ramadan. “Responden paling aktif menggunakan ponsel mereka pada sore dan malam hari, dengan lonjakan aktivitas seluler terlihat sebelum sahur dan setelah buka puasa,” pungkasnya.

Editor: Muhammad Perkasa Al Hafiz

Related