Suzuki Ignis dan S-Presso, Senjata PT SIS Akuisisi Konsumen Baru

marketeers article
Suzuki Ignis dan S-Presso di IIMS 2023 (Foto: PT SIS)

Bicara soal produk manajemen, banyak pergerakan strategis yang disiapkan perusahaan. Banyak merek yang memiliki lebih dari satu lini produk yang dirancang secara strategis sebagai strategi besar perusahaan. Seperti yang dirancang PT Suzuki Indomobil Sales melalui produk Suzuki Ignis dan S-Presso.

Suzuki Ignis yang diluncurkan lebih dulu -sekitar tahun 2017- ketimbang S-Presso memainkan peran yang penting di dalam strategi produk dari PT SIS.

“Sepintas Ignis dah S-Presso seperti berbagi ‘kue’ di ceruk market city car. Namun keadaannya tidak seperti itu. S-Presso memberikan acquisition power yang besar terutama bagi konsumen-konsumen yang belum memiliki Suzuki sebelumnya,” ujar Harold Donnel, Head of 4W Brand Development & Marketing Research & IT Network PT SIS kepada Marketeers.

Sementara Ignis diposisikan sebagai Urban SUV. Lebih lanjut, Harold menerangkan bahwa S-Presso dan Ignis memainkan peran untuk menggaet dan mengakusisi konsumen baru Suzuki di segmen yang berbeda. Berbeda dengan lini produk SUV lainnya, seperti XL7, Jimny, hingga Grand Vitara.

BACA JUGA: Siap Bersaing, Suzuki Umumkan Harga Grand Vitara di GJAW 2023

Jika dilihat dari harga keduanya, -merujuk pada data website Suzuki pada 15 Maret 2023- Suzuki Ignis dibanderol Rp 210 jutaan dan S-Presso sekitar Rp 168 jutaan. Sementara XL7, Jimny, dan Grand Vitara dibanderol dengan harga masing-masing mulai dari Rp 254 juta, Rp 442 juta, dan 359 jutaan.

“Khusus untuk Grand Vitara dan Jimny, kami gunakan sebagai ‘flagship carrier’. Di sini, kami mengedepankan sensasi offroad bagi Jimny dan city cruiser bagi Grand Vitara. Untuk new customer acquisition kami serahkan kepada S-Presso dan Ignis. Dan mass market-nya kami serahkan ke XL7,” lanjut Harold.

Dengan kata lain, S-Presso dan Ignis berperan di segmen pasar entry level dari kendaraan Suzuki. Tentu, peran yang berbeda ini, masing-masing produk juga dipasarkan dengan strategi yang berbeda. Untuk Ignis, PT SIS berkonsentrasi pada strategi grass root activity yang mengedepankan local treatment dan regional campaign.

BACA JUGA: Guerilla Marketing, Taktik Berdaya Kejut dari Brand Challenger

Grassroots marketing diartikan sebagai jenis pemasaran yang dilakukan secara langsung ke konsumen di tingkat individu atau kelompok kecil. Terkadang, grassroots marketing dikenal juga dengan istilah guerrilla marketing.

Di dalam pendekatannya, grassroots marketing ditujukan untuk membangun komunitas penggemar yang kuat dan setia, melalui cara-cara yang lebih akrab dan melibatkan kelompok konsumen tersebut.

Secara umum, grassroots marketing menawarkan beragam keuntungan bagi pelaku bisnis yang menggunakannya, termasuk biaya yang lebih rendah dan keterlibatan konsumen yang lebih besar.

Meski begitu, taktik ini juga memerlukan waktu dan upaya yang signifikan untuk melihat hasil yang memuaskan. Sebab itu, pebisnis perlu memiliki strategi pemasaran yang terpadu dan jelas, serta menentukan target audiens yang tepat untuk mencapai tujuan pemasaran mereka.

Di sini, PT SIS menargetkan konsumen Ignis untuk para first jobber youngster di kisaran usia 20-30 tahunan yang ingin mengekspresikan dirinya melalui personality yang distinctive dan inovatif.

Related