Tahun 2018, Industri Otomotif Belum Melaju Kencang

marketeers article
A vector illustration of automobile assembly line

Tahun ini, pasar industri otomotif roda empat masih belum beranjak dari tahun lalu. Ada pertumbuhan, kemungkinan masih tipis. Hingga bulan Oktober 2017, penjualan mobil nasional baru tumbuh 2,6%  bila dibandingkan di periode yang sama tahun lalu. Angkanya, sepanjang Januari-Oktober ini, penjualan mobil nasional di angka 898.163 unit. Sedangkan tahun lalu, di periode yang sama penjualan mobil di angka 874,703 unit.

“Melihat penjualan di bulan Oktober, tahun ini pertumbuhan pasar industri otomotif roda empat masih flat, kurang lebih sama dengan tahun lalu. Faktor komoditas masih menjadi faktor penentu. Memang, sektor komoditas sudah mulai membaik, tapi dampaknya belum sampaik ke kendaraan penumpang. Saat ini, yang mulai membaik adalah penjualan kendaraan komersial,” kata Yohannes Nangoi, Ketua Umum Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo).

Memang, kendaraan komersial tahun ini menunjukkan geliat pertumbuhan. Hal ini berkat mulai membaiknya kondisi di sektor komoditas. Harga-harga produk komoditas, seperti batu bara dan kelapa sawit sudah membaik di semester kedua tahun ini. Harga Harga batubara di ICE Futures untuk pengiriman hingga akhir Oktober 2017 ditutup di level US$ 83,45.

Membaiknya sektor komoditas pun mendorong naiknya penjualan kendaraan komersial di semua segmen. Pada kategori light truck, menurut data Gaikindo, pada periode Januari-Oktober 2017 telah terjual 51.851 unit. Tahun lalu, di periode yang sama, kategori ini hanya terjual 43.096 unit.

Sedangkan di segmen medium & heavy truck, hingg Oktober 2017 terjual  23.098 unit. Bandingkan dengan periode yang sama tahun lalu yang hanya laku 13.882 unit. Secara persentasi, segmen heavy truck tumbuh paling tinggi, sekitar 84% dibanding tahun lalu, dari 7.097 unit, hingga Oktober 2016, menjadi 13.118 unit, dari Januari-Oktober 2017.

Meski begitu, kenaikan di segmen kendaraan komersial ini tidak serta merta berdampak di segmen kendaraan penumpang. Yohannes menambahkan bahwa di industri otomotif, biasanya industri mulai terlihat membaik ketika segmen komersial tumbuh. “Setelah itu, baru diikuti oleh kenaikan kendaraan penumpang dan ini butuh waktu,” tambahnya. Inilah yang bisa menjelaskan mengapa pasar otomotif nasional belum tumbuh besar walau kendaran komersial sudah membaik.

Artinya, apakah tahun depan penjualan mobil nasional akan tumbuh? Menurut Yohannes, tahun depan prediksinya pasar mobil nasional masih akan tetap tumbuh tipis. Dengan catatan, kondisi sosial politik tahun depan stabil dan tidak ada gejolak berarti. “Bila komoditas terus membaik dan situasi kondusif, prediksinya tahun depan bisa tumbuh flat, antara 3-5%, atau di angka 1,1 juta unit,” terangnya.

Penjualan Motor

Tahun ini, penjualan sepeda motor nasional belum membaik dibanding tahun sebelumnya. Bahkan, untuk menyamai penjualan tahun lalu pun sepertinya berat sekali. Tahun lalu, penjualan motor mencapai 5.931.285 unit. Sedangkan tahun ini, hingga Oktober 2017 baru mencapai 4.919.804 unit.

Bagaimana dengan tahun 2018? Menurut Ketua Asosiasi Industri Sepeda motor Indonesia (AISI) Johannes Loman, tahun depan penjualan sepeda motor belum tumbuh tinggi. Prediksinya, masih di kisaran angka 5,9 hingga 6,1 juta unit. “Bila mengacu pada pertumbuhan ekonomi memang tidak terjadi loncatan yang signifikan, tumbuh bertahap. Hal ini terefleksi pada sektor riil, termasuk di pasar sepeda motor,” katanya.

Kondisi pasar sepeda motor nasional memang belum seberuntung pasar mobil. Bisa jadi karena pasar sepeda motor adalah pasar yang terdampak oleh inflasi harga-harga. Sehingga, segmen ini memilih menunda pembelian sepeda motor. Sedangkan pasar mobil relatif lebih kuat daya belinya.

Menurut Direktur Pemasaran Astra Honda Motor Thomas Wijaya, faktor pendapatan dan pengeluaran menjadi pertimbangan utama di segmen konsumen sepeda motor. Mereka akan melihat apakah pendapatan akan sustain dalam beberapa waktu ke depan atau tidak. Lalu, menimbang pula seberapa besar pengeluaran bulanan yang harus dianggarkan.

“Dua faktor tersebut di atas menjadi acuan utama konsumen ketika akan membeli kendaraan roda dua. Dan, perlu dicatat kelompok konsumen terbesar di pasar sepeda motor adalah di kelas menengah bawah,” tambah Thomas.

    Related