Tahun 2022 Jumlah Penonton Video Digital Diperkirakan Tembus 2 Miliar Orang

marketeers article
Desk work editor laptop working with video footage cutting filmmaking of content creator

Induk perusahaan teknologi, Meta memperkirakan jumlah penonton video digital di kawasan Asia Pasifik diperkirakan bakal menembus dua miliar orang pada tahun 2022. Proyeksi ini diperkirakan tercapai setahun lebih cepat dari perikraan eMarketer.

Vice President Meta Asia Pasifik Dan Neary mengatakan, video dengan durasi pendek akan menjadi tren pada tahun depan. Biasanya video itu ditayangkan melalui akun Instagram dengan tujuan sebagai salah satu media periklanan.

“Penonton video digital di Asia Pasifik akan mencapai lebih dari 2 miliar di 2022 atau setahun lebih awal dari yang diprediksikan menurut data dari eMarketer. Di platform kami, video menjadi cara utama bagi orang-orang untuk menggunakan produk kami dan mengekspresikan diri mereka,” ujar Dan melalui keterangannya, Senin (6/12/2021).

Menurutnya, video durasi pendek seperti Reels akan tumbuh sangat cepat dan menjadi faktor utama yang mendorong pertumbuhan interaksi di Instagram. Sehingga bisnis harus segera beradaptasi dengan perubahan perilaku seperti ini. Terlebih lagi, bagi orang yang ingin membangun merek atau meningkatkan pengalaman berbelanja.

Dan menyebut, cara pertama yang dilakukan yakni mulai dari membuat tag produk yang memampukan yang memudahkan pembeli secara langsung melakukan transaksi melalui video iklan yang ditonton. Tujuannya agar dapat memberikan pengalaman belanja yang menarik dan unik.

“Bisnis kini memiliki banyak cara untuk menjangkau orang dengan video di seluruh teknologi-teknologi Meta, mulai dari iklan di Messenger, In-Stream Ads dan Instant Experiences. Lalu masih banyak hal menarik untuk dieksplorasi,” ujarnya.

Di sisi lain, Dan mengungkapkan, pertumbuhan content creator di kawasan Asia Tenggara  terus melonjak saat merebaknya pandemi COVID-19. Data dari AnyMind melaporkan, jumlah influencer makro dengan pengikut 100 ribu hingga satu juta orang tumbuh 66% sepanjang tahun 2021, khususnya di Indonesia, Jepang, Filipina, Taiwan, dan Thailand.

Tak hanya itu, pada tahun 2021, content creator secara global juga mampu menghasilkan pendanaan sebesar US$ 1,3 miliar atau setara Rp 18,7 triliun (kurs Rp 14.404 per US$). Jumlah tersebut naik tiga kali lipat dibandingkan tahun 2020.

Content creator adalah bentuk media baru yang lebih beragam. Mereka menjadi merek diri mereka sendiri dan mampu menghasilkan tingkat interaksi yang menjadikan mereka saluran ritel yang penuh kekuatan. Pada tahun 2022, kita akan melihat banyak merek berkolaborasi atau menciptakan produk bersama creator,” pungkasnya.

 

Editor: Eko Adiwaluyo

Related