Kementerian Investasi dan Hilirisasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) melaporkan sepanjang tahun 2024 realisasi investasi mencapai Rp 1.714 triliun. Jumlah tersebut tumbuh sebesar 20,8% dibandingkan tahun sebelumnya (year-on-year/yoy) dan melampaui target yang ditetapkan dengan persentase 103,9%.
Rosan Perkasa Roeslani, Menteri Investasi/Kepala BKPM menjelaskan dari modal yang masuk mampu menyerap 2,4 juta pekerja. Sepanjang tahun lalu serapan tenaga kerja indonesia (TKI) menunjukkan peningkatan cukup signifikan, naik 34,7% (yoy).
BACA JUGA: RI Raih Komitmen Investasi US$ 18,5 Miliar, Rosan Bakal Permudah Izin
”Hal ini menjadi sinyal kuat yang menunjukkan investor masih menaruh kepercayaan besar terhadap iklim investasi di Indonesia, sekaligus menandai awal yang optimistis bagi pemerintahan baru,” kata Rosan dalam konferensi pers, dikutip Senin (3/2/2025).
Menurutnya, realisasi investasi masih didominasi penanaman modal asing (PMA) sebesar Rp 900,2 triliun dengan persentase 52,5%. Kemudian diikuti penanaman modal dalam negeri sebesar Rp 814 triliun atau 47,5%.
BACA JUGA: Investasi KEK Capai Rp 242,5 Triliun, Serap 151.000 Pekerja
Rosan menyebut realisasi investasi di luar pulau Jawa masih lebih unggul di angka Rp 895,4 triliun dengan persentase 52,2%. Adapun realisasi di pulau Jawa sebesar Rp 818,8 triliun atau 47,8%.
”Hal itu menunjukkan bahwa kebijakan dan pembangunan yang dilakukan pemerintah untuk mendorong pemerataan direspons positif oleh dunia usaha,” ujarnya.
Capaian kinerja investasi pada periode Januari hingga Desember 2024 juga didukung oleh kontribusi sektor hilirisasi sebesar Rp 407,8 triliun atau 23,8% dari total realisasi investasi 2024. Lima sektor tersebut, yaitu sektor mineral senilai Rp 245,2 triliun, terdiri atas nikel sebesar Rp 153,2 triliun, bauksit sebesar Rp 21,8 triliun, tembaga sebesar Rp 68,5 triliun, dan timah sebesar Rp 1,6 triliun.
Kemudian di sektor pertanian berasal dari industri crude palm oil/oleochemical dengan nilai Rp 67,1 triliun, sektor kehutanan berasal dari industri pulp & paper senilai Rp 64,0 triliun, sektor minyak dan gas bumi berasal dari industri petrokimia senilai Rp 23,1 triliun. Selanjutnya, investasi ekosistem kendaraan listrik berasal dari industri pembuatan baterai kendaraan listrik senilai Rp 8,4 triliun.
”Minat para investor terus meningkat di berbagai sektor, tidak hanya terkonsentrasi pada sektor yang kami tampilkan sebagai lima besar. Ke depannya akan muncul hilirisasi dari bidang-bidang lainnya dan kami yakin itu akan muncul,” kata Rosan.
Selain capaian realisasi investasi dalam setahun, mantan duta besar Indonesia untuk Amerika Serikat (AS) tersebut juga memaparkan secara khusus capaian realisasi investasi pada periode triwulan IV tahun 2024 yang mengalami peningkatan. Realisasi investasi pada periode ini mencatat angka Rp 452,8 triliun, naik 4,9% dibandingkan triwulan sebelumnya, dan melonjak 23,8% dibanding periode yang sama tahun 2023.
Sektor-sektor utama yang menjadi pendorong investasi pada triwulan IV tahun 2024 mencakup industri logam dasar, barang logam, bukan mesin dan peralatannya sebesar Rp 60,4 triliun, pertambangan Rp 52,2 triliun. Ada pula sektor transportasi, gudang, dan telekomunikasi Rp42,7 triliun, industri makanan Rp 34,5 triliun, dan jasa lainnya Rp 34,2 triliun.
Editor: Ranto Rajagukguk