Tahun Depan, Amazon Siap Bangun Infrastruktur Data di Jakarta

marketeers article
117319232 konskie, poland december 09, 2018: amazon web services (aws) website (aws.amazon.com) displayed on smartphone

Kementerian Perindustrian menyambut baik rencana investasi Amazon Web Services di Indonesia. Hal ini diyakini dapat mendorong peningkatan investasi industri digital guna memperkuat struktur teknologi di dalam negeri.

“Kami harapkan ini akan memacu pengembangan sektor manufaktur, startup hingga industri kecil dan menengah (IKM) di Tanah Air untuk bertransformasi ke arah industri 4.0,” kata Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita di Jakarta, Kamis (23/1).

Pada Forum Ekonomi Dunia (World Economic Forum/WEF) 2020 di Davos, Swiss, Menperin Agus melakukan pertemuan dengan Vice President Global Public Policy Amazon Web Service, Michael Punke. Perusahaan yang merupakan divisi layanan teknologi milik Amazon tersebut akan membuka kawasan infrastruktur (AWS region) di Jakarta pada akhir tahun 2021 atau awal 2022.

AWS Jakarta bakal menjadi AWS region ke-9 di kawasan Asia Pasifik, yang bergabung dengan region yang sudah ada di Beijing, Mumbai, Ningxia, Seoul, Singapura, Sydney, Tokyo, dan Hong Kong. AWS Jakarta rencananya terdiri dari tiga Availability Zone (Zona Ketersediaan), yang masing-masing terdiri dari beberapa pusat data. Saat ini, AWS telah menghadirkan 69 Availability Zone di 22 region di seluruh dunia.

“Investasi ini sangat penting, karena akan mendukung posisi Indonesia sebagai digital hub yang strategis untuk pelanggan AWS,” ungkap Agus.

Dengan adanya AWS region di Indonesia, para pelaku startup hingga perusahaan besar dapat memanfaatkan teknologi-teknologi canggih dari AWS. “AWS region di Indonesia tentunya akan mendukung ekosistem startup agar bisa tumbuh pesat, serta membantu menciptakan lebih banyak pekerjaan dan perusahaan di sektor teknologi. Selain itu, dapat mendorong ekonomi nasional dan juga memungkinkan perusahaan-perusahaan di berbagai sektor untuk menurunkan biaya dan meningkatkan fleksibilitas,” paparnya.

Perusahaan asal Amerika Serikat itu juga berencana melaksanakan program peningkatan keterampilan cloud computing yang dirancang untuk membantu transformasi digital di Indonesia. Upaya ini termasuk dengan menetapkan target untuk melatih ratusan ribu sumber daya manusia (SDM) Indonesia dalam berbagai keahlian layanan cloud pada tahun 2025.

Dalam pertemuan tersebut, Michael Punke menyebutkan, AWS siap bekerja sama mendukung kebutuhan penyimpanan data bagi industri di Indonesia, termasuk untuk penyedia jasa finansial. “Kami juga memiliki target bahwa AWS region akan sepenuhnya menggunakan energi terbarukan pada 2030,” ungkapnya.

 

Editor: Eko Adiwaluyo

 

Related