Tahun Depan, Investasi Industri Manufaktur Ditargetkan Tembus Rp 310 Triliun

marketeers article
modern automated assembly line for cars

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menargetkan investasi sektor industri pengolahan atau manufaktur bisa mencapai Rp 310 triliun sepanjang tahun 2022. Dengan modal tersebut, diperkirakan dapat menciptakan lapangan kerja sebanyak 20,84 juta tenaga kerja.

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan, meskipun pandemi COVID-19 belum menunjukkan ujungnya, namun target tinggi tetap dipatok pemerintah. Pasalnya, sepanjang tahun 2021 industri pengolahan mampu menunjukkan kinerja yang memuaskan dan menjadi tulang punggung ekonomi nasional.

“Seiring dengan membaiknya kondisi perekonomian nasional, kami menargetkan pertumbuhan industri manufaktur sebesar 4% hingga 4,5% pada tahun 2021 ini dan sebesar 4,5% hingga 5% pada tahun 2022. Sejalan dengan hal tersebut, nilai ekspor industri manufaktur ditargetkan pada kisaran US$ 170 hingga US$ 175 miliar pada tahun 2021 dan US$ 175 hingga 180 miliar pada tahun 2022,” ujar Agus melalui keterangannya, Kami (30/12/2021).

Untuk mencapai target-target yang telah ditetapkan, pemerintah telah melakukan evaluasi dan indetifikasi kendala-kendala yang dapat terjadi pada tahun 2022. Di antaranya, seperti kendala rantai pasok (supply chain) dan kelangkaan kontainer yang diakibatkan oleh ketidakseimbangan perdagangan lewat laut.

Tak hanya itu, merebaknya wabah yang membuat pameran atau eksibis dilakukan secara virtual kurang mampu menarik pengunjung. Sehingga, berdampak pada penjualan yang tidak optimal.

Agus menyebut, kondisi kian diperburuk dengan tingkat ketergantungan bahan baku kepada negara lain yang masih tinggi. Hal itu akan menghambat produksi dalam negeri lantaran adanya mutasi virus Omicorn yang mengancam keberlanjutan aktivitas ekonomi.

“Perlu adanya upaya mitigasi terhadap gelombang varian virus Omicron pada sektor industri. Kemudian kami mengkaji untuk adanya usulan pemberian insentif baru bagi sektor industri tertentu agar daya saing industri meningkat,” pungkasnya.

 

Editor: Eko Adiwaluyo

Related