Tahun Depan Kredivo Akan Perkuat Edukasi Inklusi Keuangan

marketeers article

Masalah inklusi keuangan di Indonesia tidak lepas dari golongan unbanked yaitu golongan masyarakat yang tidak memiliki akun bank. Selain golongan unbanked, terdapat pula golongan underbanked yang potensi pemberdayaannya masih sangat tinggi. Saat ini, sekitar 26% atau 47 juta jiwa dari total populasi penduduk dewasa di Indonesia telah memiliki rekening bank namun masih menghadapi keterbatasan akses ke layanan keuangan konvensional di ranah pembiayaan konsumen seperti kartu kredit dan KTA.

Industri keuangan digital (fintech) membawa angin segar bagi golongan underbanked karena mampu memperluas akses ke layanan keuangan yang dapat mendukung peningkatan taraf hidup. Peranan edukasi menjadi semakin urgen sifatnya mengingat menjamurnya pinjaman online (pinjol) ilegal yang membahayakan bagi masyarakat. Individu-individu yang tidak mendapatkan edukasi yang baik bisa saja salah paham dan memukul rata bahwa seluruh pemain industri sama saja seperti fintech ilegal.

Masyarakat harus memahami perbedaan fintech legal dan ilegal yang jelas berbeda dari aspek legalitas operasi, standarisasi keamanan serta kualitas layanan yang ditawarkan. Sadar akan hal ini, banyak pelaku fintech yang secara intensif melakukan kolaborasi dengan berbagai pihak termasuk regulator dan juga asosiasi untuk memaksimalkan dampak positifnya bagi masyarakat underbanked Indonesia.

Hal ini disadari oleh Kredivo. Lily Suriani, General Manager Kredivo berkomentar bahwa Kredivo selalu memberikan pemahaman yang benar terkait berbagai produk dan layanan fintech serta perkembangan industri. Selain berkolaborasi dengan regulator dan asosiasi, Kredivo juga bekerja sama dengan lembaga akademis untuk menanamkan literasi keuangan semenjak dinisalah satunya lewat program bertajuk Kredivo Goes to Campus.

“Inisiatif ini akan semakin digalakkan di tahun 2020 nanti demi mewujudkan visi Kredivo membangun generasi depan Indonesia yang melek keuangan,” kata Lily.

Kredivo sudah menilai kelayakan kredit lebih dari 3 juta pengguna dan menyalurkan hampir 30 juta pinjaman sampai tahun 2019 ini. Kredivo meyakini bahwa keamanan layanan menjadi kunci utama untuk membangun dan mempertahankan kepercayaan masyarakat terhadap industri ini.

“Edukasi terhadap masyarakat underbanked menjadi prioritas yang tidak kalah penting guna memastikan pengguna dapat kritis dalam memilih produk dan layanan dari perusahaan yang kredibel selain juga bijak dalam mengelola pinjaman,” tutup Lily.

 

Editor: Eko Adiwaluyo

Related