Tahun Lalu, Industri Asuransi Umum Turun, Adira Insurance Tumbuh Stabil

marketeers article
Digital Dictionary Insurance Benefits Protection Concept

Pandemi COVID-19 telah menghantam perekonomian Indonesia. Kondisi ini memiliki dampak langsung terhadap industri asuransi. Tercatat perusahaan asuransi umum hanya mampu mengumpulkan premi Rp 37 Trilliun atau lebih rendah 6,1% dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya.

 “Dampak dari pandemi ini bukan hanya secara kesehatan, namun secara finansial dan psikologis. Namun, dalam masa yang penuh ketidakpastian inilah peran perusahaan asuransi menjadi sangat penting, untuk hadir bagi pelanggan serta memberikan dukungan dan perlindungan yang komprehensif,” kataHassan Karim, Chief Marketing Officer PT Asuransi Adira Dinamika Tbk.  

Meski terjadi penuruanan secara industri,  Adira Insurance tetap berhasil membukukan premi sama dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya, yaitu sebesar Rp 1,94 triliun untuk produk asuransi konvensional. Perusahaan asuransi ini juga berhasil membukukan premi bruto kuartal III/2020 senilai Rp 1,50 triliun atau naik sebesar 2,3% year-on-year (yoy) dari kuartal III/2019 senilai Rp 1,47 triliun.

Bagaimana dengan tahun 2021? Hassan melihat adanya optimisme bahwa perekonomian akan lebih baik di tahun ini.  “Kami optimistis pencapaian tahun 2021 akan lebih baik dibandingkan dengan tahun 2020. Kami akan berfokus untuk memperkuat data pelanggan kami, untuk memberikan proposisi yang lebih baik, menggabungkan digital dan data analitik untuk mendorong pertumbuhan premi,” kata Hassan.

Saat ini, Zurich memegang 80% saham Adira Insurance dan menjadi asuransi umum internasional teratas di Indonesia. Zurich melihat Indonesia merupakan salah satu pasar yang sangat penting. “Kami melihat peluang yang sangat besar industri asuransi di Indonesia. Kami berkomitmen untuk memberikan perlindungan komprehensif untuk masyarakat Indonesia melalui asuransi jiwa, asuransi umum konvensional dan Syariah. Sinergi ini akan membawa banyak peluang bagi Adira Insurance dan juga bisnis Zurich di Indonesia.” tutup Hassan.

    Related