Tahun Politik, Penjualan Properti di Ambang Kontraksi

marketeers article
Tahun Politik, Penjualan Properti Di Ambang Kontraksi (FOTO: 123RF)

Properti menjadi sektor yang bakal terdampak pada masa politik tahun ini. Riset yang dilakukan 99 Group menunjukkan setiap tahun politik, sektor properti mengalami kontraksi baik di sisi penjualan dan pendapatan dalam rentang tahun tersebut.

“Kami di 99 Group mencoba menghimpun data pendapatan dari 8 pengembang nasional terkemuka di Indonesia untuk melihat bagaimana sebenarnya pergerakan pendapatan mereka selama tahun politik pada periode sebelumnya, yakni 2014-2015 dan 2018-2019. Jika ditilik ke belakang, terlihat para pengembang mengalami kontraksi dari sisi pendapatan dan penjualan,” kata Marisa Jaya, Head of Research 99 Group kepada wartawan, Rabu (8/11/2023).

Ditelaah lebih dalam, pada tahun 2015, pendapatan pengembang mengalami penurunan 0,6% dan 2018 mengalami kontraksi 4,2%. Namun, kondisinya berhasil pulih pada tahun selanjutnya.

BACA JUGA: 99 Group Ungkap Tren Permintaan Pasar terhadap Rumah Tapak

“Hal ini karena kewaspadaan publik, termasuk investor, untuk mengambil keputusan dalam membeli properti di tengah dinamika kondisi politik. Para pemangku kepentingan di industri properti cenderung wait and see, menunda keputusan besar seperti pembelian, penjualan, atau pengembangan properti sambil mengamati keberlangsungan masa tahun politik yang relatif tidak stabil,” ujar Marisa.

Kika dibandingkan dengan dampak pandemi yang terjadi pada tahun 2020, kontraksi yang terjadi tahun politik relatif ringan. Saat pandemi COVID-19 menjadi wabah, pengembang mengalami penurunan pendapatan hingga 13%. 

Namun, industri properti cukup kuat dan berhasil pulih serta mengalami lonjakan pertumbuhan positif sebesar 25,6% pada tahun 2021.

BACA JUGA: Pentingnya Melindungi Investasi Properti Menggunakan Jasa Pest Control

“Kami menyimpulkan bahwa tahun politik mendatang merupakan tahun yang perlu diantisipasi para pemangku kepentingan, termasuk di sektor properti. Namun, dengan melihat preseden yang terjadi di periode tahun politik sebelumnya, kontraksi memang terjadi namun kemungkinannya relatif ringan jika dibandingkan saat pandemi. Dampak yang terasa umumnya hanya terjadi dalam tahun politik tersebut dan akan kembali pulih setelah tahun politik selesai,” tutur Marisa.

Editor: Ranto Rajagukguk

Related