Taiwan Kembali Cari Mitra Bisnis Asal Indonesia

marketeers article
Indonesia merupakan negara tujuan investasi bagi Taiwan. Pasalnya, delapan puluh perusahaan asal Taiwan akan mengadakan pameran dan pertemuan bisnis di Jakarta. Perusahaan-perusahaan itu akan mencari mitra bisnis asal Indonesia untuk mengembangkan bisnisnya di dalam negeri.
 
Dalam acara yang berlangsung pada 30 Agustus – 2 September 2015 di Pullman Hotel Central Park, Jakarta, perusahaan Taiwan akan memamerkan berbagai produk industri, mulai dari consumer goods, produk elektronik, telekomunikasi, makanan dan minuman, kemasan, ritel, energi hijau, farmasi, otomotif, serta olahraga dan rekreasi. 
 
Dorongan investasi Taiwan ke Indonesia, pada dasarnya sejalan dengan kebijakan 'Go South' yang pernah didengungkan Mantan Presiden Taiwan Chen Shui-bian pada tahun 2002. Kebijakan itu mendorong perusahaan Taiwan untuk membuka peluang bisnis dengan negara Asia Tenggara, agar tidak tergantung pada Tiongkok. Hasilnya, nilai ekspor Taiwan ke wilayah tersebut naik 2,7% menjadi US$ 313,8 miliar. 
 
S.D Darmono, Ketua Organisasi perdagangan gabungan Indonesia Taiwan Business Council (ITBC) mengatakan, paada tahun 2014, investasi Taiwan di Indonesia mencapai US$ 114,7 juta. “Ini menduduki posisi ke delapan dibandingkan perekonomian Asia lainnya, yang masih di bawah Hong Kong dan Thailand,” kata Darmono.
 
Pada periode Januari-Februari 2015, nilai kerja sama ekonomi antara Indonesia dan Taiwan telah mencapai US$ 2,58 miliar. Rinciannya, impor dari Indonesia sebesar US$ 860 juta, sedangkan ekspor ke Indonesia senilai US$ 1,73 miliar. Saat ini, diperkirakan terdapat 2.000 perusahaan Taiwan yang menanamkan modal di Indonesia serta sekitar 20.000 warga negara Taiwan yang bertindak sebagai investor dan tenaga ahli. Sebaliknya, di Taiwan terdapat sekitar 230.000 orang tenaga kerja Indonesia (TKI) dan sekitar 3.000 mahasiswa asal Indonesia. 
 
Bagi Y.C. Tsai, Direktur Divisi Ekonomi Taipei Economic Trade Offce (TETO), Indonesia adalah mitra dagang paling penting bagi Taiwan setelah India. Meskipun, ekspor Indonesia ke Taiwan sempat anjlok hingga 25%. “Perdagangan antara Taiwan-Indonesia tidak seimbang. Indonesia hanya menikmati US$ 3,5 miliar dari US$ 13 miliar. Ekspor Indonesia – Taiwan turun 25%, sehingga perdagangannya tidak sehat,” tukasnya. Maka itu, pihaknya akan membangun dua pabrik telekomunikasi tahun ini di Indonesia. Namun, Tsai belum dapat menyebutkan nilai investasi dari rencana itu.
 
Darmono kembali menambahkan, di kawasan industri Jababeka yang terletak di Cikarang, Bekasi, terdapat sedikitnya 50 perusahaan Taiwan dari berbagai sektor industri. “Dengan pertimbangan geografis yang berada di selatan Taiwan, PT Jababeka Tbk tengah mempersiapkan Kepulauan Morotai di timur Indonesia sebagai kawasan industri baru untuk menyambut peluang investasi Taiwan di Indonesia,” papar Presiden Direktur PT Jababeka Tbk ini.

Related