Tak Ada Dominasi, Pelaku Properti Harus Cekatan

marketeers article
Industri properti sejak tahun 2014 hingga kini diakui mengalami penurunan dalam pertumbuhan bisnisnya. Namun, sektor ini masih menjadi media investasi yang cukup menguntungkan karena tren pertumbuhan nilainya terus tumbuh. Jika pun turun, sektor ini cenderung hanya bergerak stagnan dan sedikit turun. Industri ini juga diyakini menjadi investasi yang menguntungkan di kala nilai rupiah terus melemah. 
 
“Menjadi angin segar bagi kami para pelaku industri ketika pemerintah sudah menyatakan dukungan dengan menaikkan tingkat loan to value (LTV) kepada bank sebanyak 10%. Dengan peraturan ini, konsumen semakin dimudahkan dalam memenuhi kewajiban membayar down payment dari 30% menjadi 20%. Selain itu, harga properti saat ini masih sama dengan tahun lalu dan membelinya menggunakan rupiah,” jelas Edy Husy, Ketua Umum DPP Real Estate Indonesia (REI) saat acara penghargaan Indonesia WOW Brand 2015 di Ritz Carlton Mega Kuningan, Jakarta, Selasa (29/09/2015).
 
Edy mengatakan saat ini merupakan.saat yang tepat bagi masyarakat berinvestasi di sektor properti. Di sisi lain, kondisi konsumen berdasarkan riset yang dilakukan MarkPlus Insight pada sektor properti cenderung pasif. Artinya, tingkat penasaran konsumen terhadap produk properti tidak terlalu tinggi. MarkPlus Insight juga menemukan bahwa kompetisi di sektor ini lebih fair dan tidak didominasi oleh satu pihak. 
 
“Di sisi lain, hasil riset menyatakan konsumen properti yang memiliki kemampuan beli semakin tinggi. Hal ini dipicu oleh semakin banyak konsumen menengah bawah yang mempunyai kemampuan untuk membeli properti semakin banyak. Selain itu, pihak properti juga menyediakan produk untuk segmen ini,” jelas Yosanova Safitri, Research Leader WOW Brand.
 
Hasil riset tersebut menyatakan bahwa pelaku properti harus bergerak aktif, khususnya para sales force. Konsumen akan cenderung diam, pemain yang aktif dan menawarkan produk lebih dulu memiliki probabilitas yang lebih tinggi untuk dipilih konsumen. 
 
Selain itu, pelaku industri ini jangan melupakan peran pihak mortgage dan broker properti karena bukan tidak mungkin konsumen akan bersentuhan dengan mereka dan terjadi keputusan pembelian di sana.
 

Related