Tak Bagikan Dividen, Krom Bank Tahan Laba 2024 Senilai Rp 124 Miliar

marketeers article
Anton Hermawan, Presiden Direktur Krom Bank. Sumber gambar: pers rilis.

PT Krom Bank Indonesia Tbk (BBSI) menggelar rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) dan paparan publik tahun buku 2024. Dalam kegiatan tersebut, pemegang saham menyetujui penggunaan laba bersih tahun buku 2024 sebesar Rp 124 miliar atau 100% digunakan untuk menambah saldo laba ditahan (Retained Earning).

Anton Hermawan, Presiden Direktur Krom Bank menjelaskan, keputusan pemegang rapat ini menjadi pijakan strategis bagi arah bisnis perseroan ke depan. Selain itu, keputusan untuk sepenuhnya mengalokasikan laba untuk menambah saldo ditahan akan memberikan ruang bagi pertumbuhan secara jangka panjang, terutama di tengah kondisi pasar keuangan yang menantang.

BACA JUGA: Meroket 125%, Pendapatan Bunga Bersih Krom Bank Rp 965 Miliar

“Alokasi ini juga memberikan fleksibilitas untuk berinvestasi pada inovasi produk dan inisiatif baru, yang diharapkan dapat menarik lebih banyak nasabah dan meningkatkan pendapatan,” kata Anton melalui keterangan resmi, Selasa (20/5/2025).

Krom Bank mencatatkan perolehan pendapatan bunga bersih (audited) meningkat 125% secara tahunan (year-on-year/yoy) menjadi Rp 965 miliar pada 2024 dari Rp 429 miliar pada 2023, seiring dengan pertumbuhan penyaluran kredit yang signifikan.

BACA JUGA: Naik 9,54%, Laba Bersih Krom Bank Capai Rp 107,13 Miliar

Total aset Krom naik signifikan 83% (yoy) menjadi Rp 6,65 triliun, serta ekspansi kredit yang naik 131% (yoy) menjadi Rp4,25 triliun pada 2024 dari Rp 1,83 triliun pada 2023. Dana pihak ketiga (DPK) meningkat hampir sembilan kali lipat menjadi Rp 3,16 triliun (yoy) pada 2024 dari Rp 348 miliar pada 2023, didorong oleh pertumbuhan pada simpanan berbasis tabungan dan deposito.

Selain keputusan tersebut, perseroan juga menyetujui penunjukan Akuntan Publik untuk melakukan audit terhadap laporan keuangan untuk tahun buku 2025 dan penetapan honorarium akuntan publik tersebut serta persyaratan lain penunjukannya.

Selanjutnya, pemegang saham telah menyetujui penetapan gaji, uang jasa, dan tunjangan lainnya untuk anggota direksi dan dewan komisaris perseroan tahun buku 2025. Termasuk pula menyetujui rencana aksi pemulihan (Recovery Plan) perseroan.

Related

award
SPSAwArDS