Tambah Motor Listrik, Kemenperin Jajaki Kerja Sama B2B dengan Ojol

marketeers article
Ilustrasi motor listrik. Sumber gambar: 123rf.

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) RI terus berupaya menambah jumlah penggunaan kendaraan listrik (electric vehicle/EV) di Indonesia. Upaya tersebut dilakukan untuk mengejar target produksi 2 juta unit EV pada tahun 2025.

Agus Gumiwang Kartasasmita, Menteri Perindustrian RI mengatakan, salah satu upaya mempercepat transisi motor berbahan bakar minyak menuju EV dilakukan dengan skema business to business (B2B). Saat ini, tengah dilakukan penjajakan kepada perusahaan ojek online, dan logistik untuk menambah jumlah motor listrik bagi para pekerjanya.

“Pemerintah tengah mendorong kerja sama B2B untuk ride hailing dalam penggunaan kendaraan listrik. Selain itu, perlu juga adanya penjamin pembiayaan sehingga bisa mempercepat implementasi kendaraan listrik di Indonesia,” kata Agus dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu (2/11/2022).

Menurutnya, saat ini telah banyak perusahaan ojek online yang menyediakan jasa penyewaan motor listrik untuk para mitranya. Namun, jumlahnya dirasa masih terbatas sehingga diperlukan kerja sama antara pemerintah dengan perusahaan.

Agus menyebut, tujuan dilakukan kerja sama untuk mempercepat target Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang ingin memproduksi 2 juta unit motor listrik pada 2025 menjadi 2024. Artinya, kementerian berupaya mempercepat satu tahun dari target yang ditetapkan.

“Kami menargetkan produksi motor listrik bisa dilakukan dalam waktu singkat. Sebelum tahun 2024 harus bisa ada produksi motor 2 juta unit motor listrik buatan Indonesia dan kami optimistis jumlah tersebut akan bisa tercapai,” ujarnya.

Sementara itu, Darmawan Prasodjo, Direktur Utama PT PLN (Persero) mengatakan, untuk mencapai target yang ditetapkan Presiden Jokowi tidaklah mudah. Sebab, saat ini masih banyak tantangan dalam pembangunan ekosistem motor listrik.

Dari penuturan Darmawan, beberapa kendala yang harus segera diperbaiki yakni jarak tempuh motor listrik dan terbatasnya stasiun pengisian listrik umum (SPLU). Untuk jarak tempuh motor listrik yang sekarang telah beredar masih sejauh 60 kilometer (km) dalam pengisian baterai selama dua hingga tiga jam.

Sedangkan pengemudi ojek online setiap hari bisa menempuh perjalanan sejauh 120 km. Alhasil, diperlukan pengembangan lebih dalam agar semakin efisien.

“Nantinya, SPLU akan dilengkapi dengan alat pengisi daya tahan ekspos cuaca terintegrasi yang dapat mencapai jarak hingga 150 km dalam sekali pengisian baterai utama. Jika memakai baterai tambahan, maka dapat mencapai lebih dari 200 km,” kata dia.

Editor: Muhammad Perkasa Al Hafiz

Related