Tanggapan Suzuki Soal Target Ekspor dari Mendag

marketeers article
Setelah Suzuki Indomobil Motor (SIM) meresmikan pabrik baru di Cikarang,Jawa Barat, Menteri Perdagangan Rachmat Gobel langsung meminta Suzuki untuk meningkatkan ekspornya. Tidak tanggung-tanggung, angka yang diajukan Mendag meningkat 300% dari jumlah ekspor sekarang ini. Tentunya, permintaan ini untuk mengurangi defisit ekspor dari negara ini. 
 
“Kami menyambut baik komitmen Suzuki di Indonesia yang telah 42 tahun berbisnis di Indonesia. Bukan hanya menjual, tetapi Suzuki telah serius membangun basis produksi produknya di sini. Dengan didirikannya pabrik ke-4 dengan luas 130 hektar, kami dari Kemendag berharap satu, tingkatkan ekspor. Bagaimana caranya Suzuki bisa meningkatkan ekspornya hingga 300% dalam lima tahun ini,” ujar Menteri Perdagangan Rahmat Gobel saat memberikan sambutannya dalam acara tersebut beberapa hari lalu.
 
Menanggapi permintaan dari Mendag tersebut, President Director PT Suzuki Indomobil Motor (SIM) dan PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) Shuji Oishi pun meminta dukungan pemerintah untuk mencapai target tersebut. Para petinggi SIM dan Suzuki Motor Corporation Jepang pun menyanggupi tantangan tersebut dengan mengajukan syarat. Produsen mobil ini meminta pemerintah serius menangani beragam hal yang masih mengganjal kinerja indutri otomotif Tanah Air. 
 
“Tidak mudah untuk mencapai kualifikasi ekspor di setiap negara, khususnya di daratan Eropa yang melakukan kualifikasi sangat ketat. Kualitas produk yang berhubungan dengan performa, efisiensi bahan bakar dan dampak lingkungan sudah pasti menjadi standar pertama yang diminta. Kami terus menyiapkan produk serta pengembangan teknologi dengan fasilitas produksi yang efisien. Tetapi disisi lain, masih banyak yang kami harapkan dari peranan pemerintah seperti perbaikan infrastruktur, yang masih sangat mengganggu kegiatan logistik. Selain itu, fasilitas perbankan dengan tingkat suku bunga yang masih tinggi, law enforcement serta hubungan industrial saat ini yang kurang mendukung produktivitas untuk bisa bersaing di pasar global termasuk ASEAN,” jelas Oishi.
 
Komisaris PT SIM Subronto Laras menambahkan bahwa infrastruktur yang dapat mendukung para ATPM untuk memaksimalkan biayanya adalah soal distribusi. Perbaikan manajemen pelabuhan menjadi salah satu solusi untuk melancarkan jalur distribusi dan dapat menekan biaya yang harus dikeluarkan. Selain itu, Subronto menyindir soal suku bunga dan peraturan pemerintah yang memengaruhi langsung pembentukan harga produk para ATPM. Subronto menjelaskan bahwa target dari Mendag Gobel sangatlah mungkin dicapai jika seluruh elemen pendukung telah terwujud. Soal produksi, pabrik yang dimiliki oleh Suzuki saat ini sudah terbilang cukup.
 
Saat ini, ekspor mobil Suzuki telah mencapai 25.000 unit ke sekitar 82 negara. Dengan didirikannya pabrik ini, Suzuki  menargetkan ekpor hingga 30.000 unit. Angka ini diyakini akan tercapai karena tahun ini SIM sudah mulai mengekspor Suzuki Karimun ke Pakistan. Hal ini didukung oleh luas lahan pabrik Cikarang Plant yang mencapai 130 hektar memiliki kapasitas produksi hingga 200 ribu unit setiap tahunnya. Saat ini, karena belum seluruhnya lahan tersebut dibangun, kapasitas produksi Suzuki baru mencapai 106 ribu per tahunnya. Pihak Suzuki optimistis perihal fasilitas yang mereka miliki untuk memproduksi mobil berkualitas global di pabrik barunya. Selain membahas hal-hal di atas, kedua pihak sedang fokus membahas soal hubungan bilateral Indonesia dengan negara tujuan ekspor Suzuki.
 
Menanggapi permintaan dari Suzuki tersebut, Rahmat menegaskan bahwa pemerintah sedang fokus menjadikan Indonesia sebagai negara yang berbasis pada produksi.  Untuk itu, pemerintah Indonesia akan mendukung pergerakan ekspor ATPM ini. “Salah satu pembahasan yang saat ini sedang dikembangkan adalah soal Suzuki yang meminta Indonesia membangun hubungan bilateral dengan Chili dan Peru. Kedua negara ini berpotensi menjadi tujuan ekspor Suzuki selanjutnya. Soal infrastruktur dan hal-hal lain akan pemerintah terus upayakan yang terbaik. Semoga sinergi dapat berjalan dengan baik dan ekspor Indonesia terus meningkat,” pungkas Rahmat.

Related