Tangkap Isu Polusi, Milwaukee Edukasi Penggunaan Perangkat Nirkabel

marketeers article
Husen Kasim, Commercial Director PT Milwaukee Tool Indonesia (Foto: Marketeers/Hafiz)

Isu polusi sedang melanda masyarakat Ibu Kota Jakarta. Merek perkakas asal Amerika Serikat Milwaukee pun menangkap permasalahan ini dengan kampanye penggunaan perkakas nirkabel atau cordless.

Di dalam kampanyenya, perusahaan mengkomunikasikan pentingnya penggunaan perkakas nirkabel yang dinilai lebih ramah lingkungan karena zero emission.

Dari sini, seluruh produk yang dipasarkan di Indonesia menggunakan baterai untuk menggantikan penggunaan perkakas bertenaga bensin, listrik, pneumatic, hidrolik, hingga sistem kerja mesin secara manual.

Membawa teknologi M12, M18, dan MX Fuel, Milwaukee mengklaim teknologinya ini bisa melakukan menghematan karena rendah konsumsi energi. Lalu ringkas karena tanpa kabel dan kompresor.

BACA JUGA: H-D Hadirkan Pengalaman Imersif lewat Harley-Davidson Dirt. Road. Track

Dari sisi keamanan juga menjadi kelebihan yang ditawarkan seluruh perangkat Milwaukee, mulai dari outdoor power equipment, hingga pencahayaan. Dan terpenting, perkakas cordless ini zero emission.

“Kami telah hadir sejak delapan tahun lalu sebagai distributor dan kini principal dari Amerika resmi masuk melalui skema penanaman modal asing (PMA) pada Maret 2023,” ujar Husen Kasim, Commercial Director PT Milwaukee Tool Indonesia saat ditemui di kantornya beberapa waktu lalu.

BACA JUGA: Mengintip Strategi Bisnis HASSTON di Pasar Perkakas Tanah Air

Husen pun menceritakan bahwa penggunaan perkakas cordless ini sebetulnya juga tengah menjadi tren dunia, termasuk di wilayah ASEAN yang sekitar 80% perkakasnya telah cordless.

“Sejak pertama kali hadir, kami telah menghadirkan 100% perkakas cordless. Di sini, kami mengedukasi penggunaan perangkat dengan emisi agar dikurangi dan digantikan dengan cordless,” lanjut Husen.

Di dalam bisnisnya, Husen pun membidik segmen business to business (B2B) dan business to government (B2G). Konsumen seperti Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, pemain industri kereta api, Angkasa Pura, GMF, Pertamina, Pertambangan, dan lainnya.

“Meski begitu, kami juga membidik segmen ritel yang mengedepankan perangkat berkualitas, cepat, efisien, berdurabilitas tinggi. Kini, 60% bisnis kami berasal dari konsumen B2B dan B2G,” tutup Husen.

Related